Senin, 07 Februari 2022 17:42
Bupati Maros, Chaidir Syam.
Editor : Editor

MAROS - Bupati Maros Chaidir Syam memerintahkan Dinas Kesehatan dan Puskesmas untuk melakukan fogging massal terkait peningkatan kasus Demam Berdarah (DBD) yang menjangkiti warga Maros.

 

Hal tersebut disampaikan Chaidir saat memimpin apel pegawai ASN di Lapangan Pallantikang, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros, pada Senin pagi (7/2/2022).

Dikatakan Bupati Maros, agar pihaknya mengimbau masyarakat untuk meningkatkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di lingkungan rumah.

Baca Juga : Dua Pimpinan DPRD Maros Resmi Dilantik

“Memang setiap memasuki musim hujan, biasanya akan ada kasus demam berdarah, makanya kita imbau masyarakat untuk terus menjaga kebersihan lingkungan,” Jelasnya.

 

Iya pun mengatakan dalam waktu dekat pihaknya segera melakukan fogging secara massal di titik ditemukannya kasus.

“Fogging di lokasi yang terkena DBD, perumahan padat penduduk, dan melakukan pembersihan di sekolah-sekolah,” ujarnya.

Baca Juga : Pemkab Maros Buka 200 Formasi PPPK, Dua Ribu Honorer Telah Mendaftar

Di tempat berbeda, Kepala Dinas Kesehatan Maros, dr Yunus menjelaskan, terdapat 23 orang warga Maros yang terserang DBD hingga Senin, 7 Februari 2022.

“Peningkatan dari Desember ke Januari cukup tinggi, dari 13 kasus menjadi 22, kemudian di awal Februari ada penambahan 1 kasus lagi, jadi ada 23 orang yang terkena DBD hingga saat ini, dan satu orang dirawat di rumah sakit,” terangnya

Untuk mengantisipasi semakin banyaknya pasien demam berdarah, Dinas Kesehatan akan melakukan penyelidikan epidemiologi.

Baca Juga : Peringati Global Handwashing Day, Pemkab Maros Edukasi Cuci Tangan Pakai Sabun

“Fogging itu langkah terakhir, tim Puskemas akan melakukan penyelidikan epidemiologi terlebih dahulu di sekitar 100 rumah dari kasus yang terkena DBD, untuk melakukan pemeriksaan jentik, jika ditemukan jentik baru akan dilakukan Fogging,” ungkapnya.

Mantan Kepala Puskesmas Bantimurung ini mengatakan perubahan cuaca memang bisa membawa penyakit jika masyarakat tidak siaga. Salah satu yang harus diwaspadai adalah demam berdarah.

“DBD merupakan penyakit musiman , setiap musim hujan, nyamuk jentik tersebut berada di air yang tergenang, air yang tidak menyentuh tanah dan lantai,” ujarnya.

Baca Juga : Pemkab Maros Turut Rayakan HUT Sulsel ke-355 dengan Jalan Sehat

Iya pun kembali mengatakan Kasus demam berdarah ini hampir merata di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Maros.

“Namun kasus yang terbanyak itu ada di wilayah yang pada penduduk, seperti Mandai Turikale, dan Marusu,” tutupnya.