Sabtu, 12 Maret 2022 10:17
Wakil Presiden Indonesia, Ma’ruf Amin.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM - Wakil Presiden Indonesia, Ma’ruf Amin, menilai pembelian minyak dalam jumlah wajar bukan termasuk kategori penimbunan. Hal ini menanggapi fenomena masyarakat yang membeli minyak goreng melampaui kebutuhan.

 

"Saya kira antara yang membeli untuk persiapan dengan menimbun itu beda. Kalau menimbun ada kriterianya. Paling kemampuan menyimpan berapa," ujar Ma’ruf Amin saat meninjau kebutuhan pokok di Pasar Induk Cipinang, Jumat (11/3/2022).

Ia mengatakan, masyarakat tak perlu khawatir dianggap sebagai spekulan jika menyimpan cadangan minyak goreng di rumah. Mereka yang dianggap spekulan adalah yang menyimpan cadangan dengan jumlah berton-ton.

Baca Juga : OJK dan MUI Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Dorong Penguatan Sektor Keuangan Syariah

Namun, pemerintah tetap mengimbau masyarakat melakukan pembelian secara normal. Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, mengatakan saat ini stok minyak goreng dipastikan tersedia di level rumah-rumah tangga, meski di rak-rak gerai retail dan supermarket kosong.

 

"Di rumah tangga minyak goreng ada, tapi menyimpannya jumlahnya dua sampai tiga kali lipat," kata Arief.

Arief meminta masyarakat tidak panic buying atau membeli minyak goreng dengan stok melebihi kebutuhan karena bakal mempengaruhi kelancaran distribusi. Kondisi ini bisa membuat pasokan minyak di pasar terus-terusan kosong.

Baca Juga : Wapres Ma'ruf Amin: Pemerintah Siapkan Langkah Kendalikan Harga Beras

"Karena kapasitas produksi belum bertambah, kalau masyarakat beli dua kali lipat ini menarik stok yang ada di pasar," ucap Arief.

Hingga Maret 2022, stok minyak goreng di hampir semua kota di Indonesia masih langka. Pemerintah pun mendorong produsen minyak goreng dan pemilik olein mendistribusikan pasokannya secara optimal untuk menjaga kebutuhan dalam negeri.

"Walau sudah 420 juta liter didistribusikan untuk menutup kebutuhan 300 juta, bila dirasakan kurang, kita tambah lagi 10 persen," ucap Arief. (*)

Baca Juga : Wapres Ma’ruf Amin Ungkap Dua Strategis Pemerintah Tekan Kemiskinan Ekstrem

Sumber: Tempo