Senin, 07 Maret 2022 17:15
Salah satu titik banjir di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, BARRU - Banjir setinggi dada orang dewasa melanda Kecamatan Mallusetasi, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, sejak Ahad pagi (6/7/2022) hingga Senin pagi (7/3/2023). Akibatnya, puluhan rumah terendam dan infrastruktur umum rusak.

 

Camat Soppeng Riaja, Nompo Nasruan, mengatakan ada beberapa titik wilayah yang terdampak banjir. Di antaranya di Desa Bojo Baru merendam 37 rumah, di Desa Bojo merendam 2 rumah, dan di Mallawa 2 rumah.

Khusus 2 rumah di wilayah Lojie, 1 di antaranya bagian bawah rumah yang terbuat dari batu ini jebol dihantam ombak karena lokasinya berdekatan dengan pantai.

Baca Juga : Pasangan Pengantin di Barru Terobos Banjir demi Resepsi

Banjir juga menghanyutkan tiga rumah sawah dan memutus jalan di Lanrae, Desa Nepo, yang terkikis luapan air sungai. Kerusakan jalan ini cukup parah, mencapai panjang 120 meter, menyebabkan seluruh badan jalan lenyap.

 

Nompo menjelaskan penyebab banjir karena tingginya curah hujan. Kata dia, banjir ini merupakan yang terparah sejak tiga bulan terakhir.

"Pemerintah sudah mengunjungi dan memberikan bantuan kepada warga yang rumahnya terendam dan rusak akibat banjir ini. Bupati Barru, Suardi Saleh, bersama tim dari Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang juga sudah melihat kerusakan jalan di Lanrae, dan berjanji akan memperbaiki," ungkap Nompo.

Baca Juga : Pasien Puskesmas Bojo Dievakuasi dari Banjir, Ketua PKK Barru Bawa Selimut

Aktivitas warga hingga Senin sore mulai kembali normal. Air perlahan mulai surut. Beberapa warga yang sebelumnya sempat mengungsi kini mulai kembali ke rumahnya.

Meski masih khawatir adanya banjir susulan, warga tetap pulang untuk membersihkan rumah yang kotor akibat lumpur dari sisa banjir. Warga mulai menjemur kasur dan perabotan rumah tangga lainnya.

Kondisi banjir sebelumnya juga sempat memacetkan lalu lintas. Itu karena air meluap hingga ke jalan raya. Utamanya di titik Bojo depan usaha pembibitan udang Benur Kita. Air mengalir dari daerah perbukitan ke jalan raya. Ditambah kapasitas saluran air yang sempit menyebabkan luapan air.

Baca Juga : Bupati Barru Salurkan Bantuan Logistik ke Korban Banjir Mallusetasi

"Kondisi di saat itu air laut tidak terlalu pasang sehingga air dari gunung bisa mengalir bebas sampai ke laut. Meski banjir, namun bisa cepat surut," katanya. (*)

Penulis : Achmad Afandy