Senin, 07 Maret 2022 09:13
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. (Foto: AFP/Getty Images/Sergei Supinsk)
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menyebut invasi Rusia ke negaranya adalah pembunuhan dan Tuhan dan tidak akan mengampungi.

 

"Hari ini adalah Minggu Pengampunan, tetapi kita tidak bisa memaafkan ratusan demi ratusan korban. Atau ribuan demi ribuan yang menderita," demikian takarir Zelensky dalam video baru di Facebook yang ia unggah sebelum prapaskah seperti dilansir dari CNN, Senin (7/3/2022).

"Dan Tuhan tidak akan mengampuni. Tidak hari ini. Tidak besok. Tidak pernah. Dan alih-alih Pengampunan, akan ada Penghakiman," sambungnya.

Baca Juga : Presiden Ukraina Yakin Pengiriman Jet Tempur F-16 AS Dapat Mengakhiri Invasi Rusia

Zelensky menuduh Rusia merencanakan "pembunuhan yang disengaja" dalam penembakan di wilayah Ukraina. Dia mengatakan serangan terjadi di wilayah yang dihuni warga sipil.

 

"Untuk besok Rusia secara resmi mengumumkan penembakan wilayah kami. Perusahaan kami dari kompleks pertahanan. Sebagian besar dibangun beberapa dekade lalu oleh pemerintah Soviet, dibangun di kota-kota. Dan sekarang mereka berada di tengah lingkungan perkotaan biasa," kata Zelensky.

"Ribuan orang bekerja di sana. Ratusan ribu tinggal di dekatnya."

Baca Juga : Presiden Ukraina Sebut Barat Akan Hancur Jika Rusia Dibiarkan Begitu Saja

"Ini adalah pembunuhan. Pembunuhan yang disengaja," sambung Zelensky.

"Dan saya belum mendengar reaksi dari pemimpin dunia mana pun hari ini. Dari tidak ada politisi Barat. Tidak ada reaksi terhadap pengumuman ini. Pikirkan tentang rasa impunitas dari penjajah: mereka mengumumkan kekejaman yang direncanakan. Mengapa?" ucapnya. (*)