Rabu, 02 Maret 2022 15:44
Puing-puing yang terkena serangan rudal dari Rusia di salah satu kota di Ukraina (Foto: REUTERS/Vyacheslav Madiyevskyy)
Editor : Usman Pala

RAKYATKU.COM,--Sebuah unit tempur elite Chechnya yang dikirim ke Ukraina untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky telah dilumpuhkan.

 

Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Kyiv, Oleksiy Danilov, mengatakan unit yang datang untuk membunuh Presiden Ukraina, telah dilenyapkan.

"Itu dikirim oleh sesama negara bekas Soviet Ramzan Kadyrov, pemimpin wilayah Chechnya Rusia, sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin," kata Danilov dikutip dari The Mirror, Rabu (2/3/2022).

Baca Juga : Tekanan Barat Mendekatkan Tiongkok dan Rusia

Berbicara di saluran TV Ukraina 24, Danilov mengatakan ia sudah mengetahui operasi khusus yang akan dilakukan oleh unit pasukan Kadyrov.

 

"Kami menerima informasi dari perwakilan Dinas Keamanan Federal Rusia yang tidak ingin ambil bagian dalam perang berdarah ini. Unit pasukan Kadyrov, yang datang untuk membunuh Presiden kita, dihilangkan," ujarnya.

Dia melanjutkan bahwa unit telah dibagi menjadi dua kelompok dan diikuti dengan cermat. Menurut dia, satu kelompok mendapat kecaman di Hostomel, sementara kelompok lain saat ini ditahan di bawah todongan senjata.

Baca Juga : Rusia: Pemimpin Kelompok Wagner Dipastikan Tewas dalam Kecelakaan Pesawat

"Kami tidak akan memberikan Presiden atau negara kami kepada siapa pun. Ini adalah tanah kami, keluar dari sini," tegas Danilov.

Beberapa jam setelah Rusia menginvasi pada Kamis pagi, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersembunyi dan mengatakan dia mengkhawatirkan nyawanya dan keluarganya.

Dia mengatakan dalam sebuah video alamat dari lokasi rahasianya, dia telah ditandai sebagai target nomor satu oleh pasukan Rusia dalam misi untuk 'menculik dia dan menguasai ibukota.

Baca Juga : Putin Angkat Bicara Terkait Kecelakaan Pesawat yang Diduga Tewaskan Bos Wagner

Dia mengklaim bahwa kehidupan keluarganya terancam oleh kelompok sabotase Rusia yang telah pindah ke ibu kota.

Kemudian juga dilaporkan bahwa sekitar 400 tentara bayaran beroperasi di Kyiv di bawah perintah Kremlin untuk membunuh Zelensky.

Milisi bersenjata dari Grup Wagner diterbangkan ke ibu kota dari Afrika lima minggu lalu. Milisi diperintahkan untuk memenggal pemerintahan Zelensky dengan imbalan bonus finansial yang besar.

Baca Juga : Negara-negara BRICS Serukan Penolakan Standar Ganda Dalam Melindungi HAM

Skema itu adalah bagian dari rencana Putin untuk mencoba dan merebut Kiev, melumpuhkan pemerintah dan menaklukkan Ukraina dalam waktu 48 jam, sebuah rencana yang sejauh ini gagal.