Rabu, 02 Maret 2022 06:17
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan tiga warga Palestina dibunuh oleh pasukan Israel dalam dua insiden terpisah [Foto: Raneen Sawafta/Reuters]
Editor : Usman Pala

RAKYATKU.COM--Tiga warga Palestina tewas oleh pasukan Israel dalam dua insiden berbeda di Tepi Barat yang diduduki.

 

"Ammar Shafiq Abu Afifa dibunuh oleh pasukan pendudukan Israel yang menembaknya di dekat kota Beit Fajar,” kata kementerian kesehatan Palestina, Selasa (1/3/2022).

Menurut laporan kantor berita resmi Palestina Wafa, Afifa adalah penduduk kamp pengungsi Al-Aroub di utara Hebron di Tepi Barat yang diduduki.

Baca Juga : Dompet Dhuafa Terus Komitmen Bangun Fasilitas Medical Point untuk Kebutuhan Masyarakat Palestina

Secara terpisah, polisi perbatasan Israel dan otoritas kesehatan Palestina melaporkan pasukan Israel membunuh dua warga Palestina sebelum fajar pada hari Selasa setelah mendapat kecaman dalam serangan penangkapan di Tepi Barat utara.

 

Polisi perbatasan Israel mengatakan petugas dan polisi yang menyamar memasuki kamp pengungsi Jenin untuk menangkap seorang tersangka yang dicari karena kegiatan teroris.

"Setelah penangkapan tersangka, ketika pasukan meninggalkan rumah, tembakan besar dilepaskan dari beberapa arah, dan pasukan rahasia yang beroperasi di tempat kejadian merespons dengan tembakan langsung," kata polisi.

Baca Juga : Iran Berjanji Balas Pembunuhan Ismail Haniyeh oleh Israel

Mereka mengatakan ketika polisi mencapai kendaraan mereka, penyerang lain menembak ke arah pasukan, yang merespons dengan tembakan akurat.

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan dua pria tewas dalam pertempuran itu. Wafa mengidentifikasi mereka sebagai Abdullah al-Hosari umur 22 tahundan Shadi Khaled Najm umur 18 tahun.

Wafa juga melaporkan bahwa Pasukan menangkap Imad Jamal Abu al-Heija, seorang tahanan yang dibebaskan.

Baca Juga : Relawan Makassar Peduli Ajak Masyarakat Terus Bantu Warga Palestina

Kantor berita itu mengatakan pembunuhan dua warga Palestina itu memicu pawai besar-besaran dan kemarahan di Jenin.

Sumber: ALJAZEERA