Rabu, 09 Februari 2022 15:37
Aspirasi Aliansi Pemuda Dataran Tinggi Kabupaten Gowa yang ditulis di spanduk saat aksi unjuk rasa di depan kantor Gubernur Sulsel, Rabu 9/2/2022. (Foto/Rakyatku.com)
Editor : Syukur Nutu

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Aliansi Pemuda Dataran Tinggi Kabupaten Gowa melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Gubernur Sulsel, Rabu 9/2/2022. Aksi unjuk rasa tersebut untuk menyampaikan aspirasi perihal infrastruktur jalan yang ada di dataran tinggi Kabupaten Gowa yang kurang memadai.

 

Aksi unjuk rasa yang dikawal oleh aparat kemanan dipimpin oleh Razak Usman selaku Jenderal Lapangan dan Raka selaku Koordinator Lapangan.

Pihaknya menyebut infrastruktur jalan merupakan lokomotif untuk menggerakan pembangunan ekonomi. Infrastruktur juga penting bagi peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan manusia, antara lain dalam peningkatan nilai konsumsi, peningkatan produktivitas tenaga kerja dan akses kepada lapangan kerja, serta peningkatan kemakmuran nyata.

Baca Juga : Puluhan Warga Tanasitolo Gelar Aksi Unjuk Rasa di Gedung DPRD Wajo, Menyoroti Proyek Sport Center di Kelurahan Baru Tancung

Namun terkadang infrastruktur jalanan hanya menjadi angan-angan belaka bagi masyarakat terpencil, seperti halnya masyarakat dataran tinggi Kabupaten Gowa. Olehnya itu pihaknya menyebut dibutuhkan perhatian khusus dari pemerintah daerah atau pemerintah provinsi terkait persoalan infrastruktur jalan yang dimaksud.

 

Aliansi Pemuda Dataran Tinggi Kabupaten Gowa menuntut tiga hal.

"Tuntaskan pengerjaan jalan poros Sapaya - Malakaji. Mendesak DPRD dan Pemerintah Sulsel untuk segera menganggarkan jalan Poros Sapaya - Malakaji. Evaluasi kinerja penanganan pasca bencana ruas jalan Pallangga - Sapaya," yang ditulis dalam surat pernyataan.

Baca Juga : Usai Aksi, Polisi Langsung Bersihkan Bekas Ban Yang Di Bakar Mahasiswa di Jalan Masjid Raya

Sementara itu, salah satu orator yang menyampaikan aspirasi dalam unjuk rasa menyebutkan, akibat jalan rusak di dataran tinggi Kabupaten Gowa mereka terancam diputus oleh pacar.

"Bahwasanya pacar kita yang dibawa dari jauh ke Biringbulu, Tompobulu, Bungayya, Bonto Lempangan pasti akan memutuskan kita karena jalanan membuat mereka malas ke tempat kami," katanya.

"Kita punya potensi pemuda yang besar. Kita punya potensi wilayah yang besar, kita harus melihat. Ketika kita para jomblowers tidak diperhatikan, percayalah generasi-generasi selanjutnya itu tidak akan ada," lanjutnya yang langsung disambung teriakan "Betul," oleh pengunjukrasa lainnya.

Baca Juga : Dinas Perikanan Sulsel Didemo Terkait Pembangunan Breakwater Beba