Kamis, 27 Januari 2022 19:11
Rumah Pintar Pemilu Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar kembali membuat terobosan baru dengan menghadirkan Kelas Pemilu dengan nama “KOPI KITA”.
Editor : Syukur Nutu

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Rumah Pintar Pemilu Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar kembali membuat terobosan baru dengan menghadirkan Kelas Pemilu dengan nama “KOPI KITA” (Kelas Online Pemilu Kita).

 

Kegiatan ini akan dilaksanakan rutin sekali dalam sebulan dan telah dimulai hari ini dengan Tema "Digitalisasi Proses Pemilu : Sebuah Keniscayaan! Siapkah kita?".

Kegiatan ini menghadirkan empat Narasumber antara lain Romy Harminto (Komisioner KPU Makassar Divisi Data), Endang Sari (Komisioner KPU Makassar Divisi SDM dan Sosdiklih), Abd. Hafid (Komisioner Bawaslu Makassar) dan Edy Junaedy Syaf (Dosen Komunikasi Politik Universitas Fajar).

Baca Juga : KPU Bersama Bappeda Makassar Gelar Audiensi Penyusunan Visi Misi dan Program Paslon Wali Kota

Ketua KPU Kota Makassar (Faridl Wajdi) memberi sambutan sekaligus membuka acara KOPI KITA. Dalam sambutannya ia mengatakan Pemilu 2019 dan Pilkada 2020 memberikan referensi baru bahwa Intervensi teknologi dalam pemilihan menjadi sebuah proses alternatif dispoit, Intrumen digitalisasi akan memastikan demokrasi lebih efektif dan berharap Pemilu kedepannya bisa lebih baik.

 

Romy Harminto, Komisioner KPU Makassar Divisi Data yang menjadi narasumber Kesiapan dan persiapan Digitalisasi Pemilu khususnya terkait aplikasi-aplikasi yang disiapkan dan yang akan digunakan nanti.

Pemateri kedua Endang Sari (Komisioner Divisi SDM dan Sosdiklih), menjelaskan tentang Triple Disruption (Revolusi teknologi komunikasi informasi 4,0, Pandemi covid 19 dan perubahan iklim) telah merubah semua pola hidup dan pola kerja di semua lini kehidupan baik di dunia usaha, tenaga kerja, pendidikan, hingga lembaga publik.

Baca Juga : Jelang Pemilu 2024, KPU Makassar Gelar Simulasi Tahapan Pemilu dan Pemantapan Aplikasi SIREKAP

"Demokrasi harus adaptif dan tumbuh dengan wajah baru melalui kreativitas dan inovasi di tengah situasi pandemi. Menghadapi era digitalisasi, perlu disiapkan ekosistem digital dan itu dimulai dari humanwhere. Makanya SDM penyelenggara adhoc harus disiapkan yang melek IT tapi tetap mengedepankan profesionalisme dan integritas,$ katanya.

"Penyelenggara yang adaptif dengan perkembangan zaman tapi memegang teguh ideologi penyelenggara pemilu. Endang juga menjelaskan tentang cara baru melakukan sosialisasi kepada publik di era digital," sambungnya.

Abd. Hafid, Komisioner Bawaslu Makassar membahas pengawasan partisipatif dan era digitalisasi.

Baca Juga : Sambut Tahun Baru, Hotel Whiz Prime Sudirman Makassar Siapkan Paket Terjangkau

Pembicara terakhir Edy Junaedy Syaf, Dosen Komunikasi Politik Universitas Fajar sekaligus praktisi marketing digital banyak mengeksplorasi tentang demokrasi berbasis digital dan ekosistem digital yaitu kesiapan software, hardware, humanware dan artificial intelegence. Termasuk mengajukan pertanyaan diskusi tentang bagaimana demokrasi digital dikelola, siapa yang mengawasi sistem (digital) berjalan sebagaimana SOPnya. Apakah akan diserahkan pada Artifasial Intelegensi (AI) atau masih berperan Humanware nya.