Rabu, 19 Januari 2022 17:27
ist
Editor : Usman Pala

RAKYATKU.COM,PAREPARE--Kondisi gejala lumpuh yang dialami MS(15), warga Jalan Menara, Kelurahan Wattang Soreang, Kecamatan Soreang, Kota Parepare Sulawesi Selatan pasca disuntik vaksin COVID-19 di sekolahnya dipastikan bukan karena pengaruh vaksin.

 

Hal ini ditegaskan Dokter ahli Saraf, M Yusuf saat ditemui di ruang IGD RSUD Andi Makkasau, Rabu( 19/1/2022).

"Setelah diperiksa ada gangguan rangsangan saraf tulang punggung nomor empat sehingga tungkai tidak maksimal bergerak, kalau akibat proses waktu reaksi vaksin dari bagian saraf bisa kemungkinan timbul kelemahan yang progresif memberat seluruh tubuh seperti penyakit Gulllain Barre syndrome yang terjadi setelah 2-3 minggu setelah suntikan vaksin, bukan cuma suntikan vaksin bisa menimbulkan reaksi imonologis itu. Saya kira ini bukan efek langsung dari vaksin," kata Yusuf.

Baca Juga : Wali Kota Makassar Ingatkan Varian Baru Covid-19

Dia menjelaskan pasien masuk dalam kondisi lemah kedua kaki dan nyeri di punggung. "Riwayat vaksin bulan Desember, tidak berefek ke penyakit ini anak, Kemungkinan karena ada kelemahan kedua tungkai yang standarnya itu lima tapi sekarang ini kelemahannya empat yang berfungsi normal," jelasnya.

 

Yusuf menambahkan kemungkinan nyeri tulang nomor empat yang dialami pasien karena terjadi penyempitan saraf. "Kemungkinan ini akibat melaksanakan aktivitas bulu tangkis, kemungkinan nyeri tulang nomor empat bisa diakibatkan posisi yang salah, benturan, trauma dan olahraga yang salah," tambahnya.

Ia juga membeberkan efek vaksin yang sering timbul di bagian saraf biasanya kelumpuhan bersifat progresif 2-3 minggu setelah penyuntikan

Baca Juga : Waspada! COVID-19 Varian XBB Terdeteksi di Indonesia

"Kelumpuhan bersifat progresif dari bawah ke atas jadi menyeluruh, ini kelemahannya cuma tungkai bawah, tungkai atasnya bagus normal," bebernya.

Yusuf mengatakan meskipun dipastikan bukan efek vaksin, namun pihaknya tetap akan melakukan beberapa tindakan medis untuk menyembuhkan pasien.

"Nanti kita akan melakukan pemeriksaan foto rontgen, kalau perlu kita lakukan pemeriksaan saraf tepi, apabila belum jelas kita lakukakan MRI, doakan semoga penyempitan tidak terlalu banyak bisa pulih dengan fisioterapi," tutupnya.

Penulis : Hasrul Nawir