Senin, 17 Januari 2022 20:53
Editor : Redaksi

LUWU UTARA -- Pekan Budaya Tana Luwu dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Ke-754 Tana Luwu serta Peringatan Ke-75 Hari Perlawanan Rakyat Luwu (HPRL) resmi dibuka di Istana Kedatuan Luwu, dengan ditandai oleh parade Kirab Budaya yang diikuti puluhan peserta dari berbagai komunitas adat, dan Pemda se-Tana Luwu, Senin (17/1/2022).

 

Pemda Luwu Utara ikut mengambil bagian dalam parade Kirab Budaya yang diawali atau start di Lapangan Pancasila dan berakhir atau finish di Istana Kedatuan Luwu. Keikutsertaan Pemda Luwu Utara dan Kemakolean Baebunta adalah bukti komitmen untuk memperkenalkan budaya-budaya Tana Luwu sekaligus upaya pelestarian budaya khas Tana Luwu.

Luwu Utara pada Kirab Budaya kali ini mengusung tema “Siujun Pisarrin Pemda Kabupaten Luwu Utara dan Kemakolean Baebunta Tahun 2022”. Keikutsertaan ini sekaligus memberikan makna bahwa persaudaraan Tana Luwu telah mengakar kuat, sehingga kebersamaan, kekompakan dan rasa saling memiliki terus terpelihara sampai kapan pun.

Baca Juga : Jadi Inspektur Upacara HUT RI Ke-79, Bupati Liuwu Utara: Ini Tahun Terakhir Saya Memimpin Upacara Bendera

Wakil Bupati Luwu Utara, Suaib Mansur, yang ikut hadir dalam Kirab Budaya kali ini berharap Pekan Budaya Tana Luwu bisa bergaung secara nasional. Bahkan, kata dia, gaungnya bisa mendunia. “Semoga ini bisa bergaung secara nasional. Bahkan kalau bisa menggaung di dunia internasional,” kata Suaib, saat ditemui usai parade Kirab Budaya.

 

Suaib mengatakan, Kirab Budaya adalah salah satu agenda Hari Jadi Luwu dalam rangka melestarikan budaya-budaya khas Tana Luwu. “Dengan adanya kegiatan seperti ini, tentu akan menghadirkan dan mengangkat kembali budaya-budaya kita, sekaligus sebagai ajang untuk melestarikan kembali budaya-budaya khas Tana Luwu,” sebut dia.

Suaib berharap, masyarakat Tana Luwu harus mampu mewarisi aksi heroik para pejuang Tana Luwu di masa lampau. “Kita tidak pungkiri bahwa apa yang kita nikmati saat ini adalah berkat perjuangan para pejuang kita dulu. Kita tahu perjuangan kemarin adalah perjuangan semesta yang dipersembahkan oleh Kerajaan Luwu waktu itu,” pungkasnya.