RAKYATKU.COM, BARRU - Gema ibu kota negara baru yang sedianya dirancang bangun dan telah dimulai untuk diletakkan di Pulau Kalimantan, menjadi potensi besar untuk Kabupateb Barru, Sulawesi Selatan, sebagai pintu masuk atau daerah penunjang (hinterland) di pesisir barat Pulau Sulawesi.
Bupati Barru, Suardi Saleh, pun intens untuk terus membuka komunikasi dan membawa keunggulan Barru demi langkah terbaik menyiapkan daerah untuk mendukung potensi ini.
Setelah sebulan lalu, berbalas kunjungan dengan Bupati Kotabaru, Kalimantan Selatan, Suardi Saleh juga melakukan lawatan perdananya di pada 2022 ini dengan membangun kerja sama lintas kabupaten di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (11/1/2022) kemarin.
Baca Juga : Bupati Barru Tekankan Pentingnya Suara Anak dalam Pembangunan Daerah
Dirinya menyebutkan kerja sama ini sebagai upaya membuka akses antara Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi, melalui Pelabuhan Garongkong, Barru.
"Alhamdulillah, kita bersama bahas kerja sama saling memasarkan hasil pertanian dan sumber daya alam (SDA) kita, untuk dibawa ke sini, termasuk menindaklanjuti peningkatan akses penyeberangan yang menghubungkan langsung Kotabaru, dan Sulawesi Barat hingga ke Bontang, Kalimantan Timur," sebut Suardi Saleh yang dibersamai oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Barru, Abustan.
Suardi Saleh menyebut beberapa keunggulan Barru, baik dari segi ketersediaan sarana prasarana kepelabuhanan maupun potensi peternakan dan pertanian, yang selama ini dikenal sebagai sumber sapi bali terbaik di Indonesia.
Baca Juga : Bupati Barru Ajak Petani Tingkatkan Produktivitas Melalui Tradisi Mappalili
Pertemuan bersejarah ini juga dihadiri langsung oleh Bupati Kotabaru, Sayed Jafar, dan disambut Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, di Aula Balai Kota Balikpapan.
Kerja sama dalam rangka membuka konektivitas bidang perekonomian, seperti perdagangan, pertanian, peternakan serta sektor pariwisata, nantinya akan melibatkan 5 daerah di 4 provinsi di Indonesia.
Sementara itu, selaku tuan rumah, Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, menyebutkan bahwa Kota Balikpapan yang akan menjadi penyangga ibu kota negara sangat membutuhkan pasokan di bidang pangan, khususnya ayam dan daging sapi.
Baca Juga : Bupati Barru Dorong Kegiatan Berburu Babi Di Desa Lompo Tengah Jadi Atraksi Wisata Tahunan
"Kami saat ini juga sedang berencana melalui perusahaan daerah, untuk membuka usaha penerbangan antara Kota Balikpapan dengan kota-kota lain di Kalimantan, khususnya Kotabaru dan Sulawesi," terang Rahmad Mas’ud.
Bupati Kotabaru, Sayed Jafar, menyebut pertemuan ini sebagai wujud melaksanakan program pemerintah pusat untuk membuka jalur tol laut.
“Kita akan membuka rute kapal laut meliputi Kotabaru–Barru–Mamuju– Bontang dan Balikpapan sehingga akan meningkatkan konektivitas antarkota, kabupaten, dan provinsi, karena kapal ini nantinya memiliki kapasitas 2.500 penumpang dan 450 kendaraan, yang akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Apalagi kota Balikpapan sebagai penyangga ibu kota negara," ungkap Sayed Jafar yang memiliki darah Bugis Barru ini.
Baca Juga : Dinas Pertanian Barru Bersama Petani: Mengatasi Tantangan El Nino dengan Varietas Pendek
Ditambahkannya, Kotabaru, Balikpapan, Bontang, dan Barru sebagai daerah pesisir, memiliki hubungan emosional yang cukup erat karena cukup banyak warga bugis bermukim di sana sehingga masih ada kaitan kekeluargaan.
"Ini sebagai modal penting yang akan semakin mempererat hubungan antarkabupaten dan kota tersebut, apabila ada sarana transportasi yang mudah dan murah,” lanjutnya.
Pada kesempatan ini, Bupati Kotabaru mengaku siap apabila kabupatennya sebagai daerah penyuplai sektor perikanan dan potensial di bidang pariwisata yang sangat beragam.
Baca Juga : Hadiri Maulid Nabi, Bupati Barru Ungkap Tiga Kisah Rasulullah SAW
Selanjutnya, Bupati Barru dan segenap pejabat akan melanjutkan lawatan kerjanya untuk pertemuan bersama Pemerintah Kabupaten Kotabaru dengan Pemerintah Kota Bontang pada Rabu (12/1/2022) hari ini. (rls)