Selasa, 04 Januari 2022 19:25
Wali Kota Parepare, Taufan Pawe (tengah), saat menghadiri milad Fakultas Hukum Universitas Muslim Indonesia (FH UMI), Selasa (4/1/2022).
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Kerja keras dan komitmen sebagai Wali Kota Parepare, Taufan Pawe, menjadi buah bibir masyarakat Sulawesi Selatan (Sulsel).

 

Tak tanggung-tanggung nama TP akronimnya kini menjadi bahan diskusi di kalangan akademisi, termasuk Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Muslim Indonesia (FH UMI), Hambali Thalib.

Hambali Thalib mengaku, sangat mengetahui betul bagaimana track record dari seorang TP. Mulai dari menjadi seorang mahasiswa di FH UMI, laywer, sampai menjadi orang nomor satu di Kota Parepare.

Baca Juga : Kinerja Baik Awasi Tata Ruang, Abdul Hayat Terima Penghargaan di HUT Sulsel

Keberhasilan TP saat menjadi laywer mengantarkannya menjadi orang penting di kota kelahiran Presiden RI ke-3 BJ Habibie. Sejak menjabat sebagai Wali Kota Parepare, TP sedikitnya sudah dianugerahi 204 penghargaan dari berbagai prestasi, mulai dari penghargaan pelayanan kesehatan, infrastruktur, sampai dengan keterbukaan informasi publik.

 

"Tentu kalau kita lihat keberhasilan beliau dari periode pertama kemudian periode kedua bukan hanya fisik yang dilihat di Parepare, tapi juga dengan penghargaan sebagai prasyarat bukti bahwa mereka berhasil," ungkap Hambali Thalib usai milad FH UMI ke-50 tahun di FH UMI, Selasa (4/3/2022).

Prestasi demi prestasi itu diharapkan dapat dikembangkan di wilayah yang lebih luas seperti Sulsel. Meskipun kompetisi tersebut masih amat panjang, track record seorang TP sudah menjadi acuan untuk dikembangkan di daerah lainnya.

Baca Juga : DPRD Kota Parepare Gelar Paripurna Penyerahan KUA PPAS TA 2025

"Keberhasilan beliau sebagai alumni dan generasi muda tidak berhenti di situ saja, ada amanah yang lebih besar lagi katakanlah bersaing dalam politik skala besar katakanlah skala Sulawesi Selatan," harapnya.

Kendati demikian, Hambali Thalib tetap mengingatkan TP untuk meneruskan komitmen mengelola pemerintahan berdasarkan asas yang berlaku dan terus mempertahankan koordinasi yang diciptakan di Kota Parepare saat ini.

"Saya setuju mereka menjunjung tinggi tiga asas pertama komitmen dengan asas, bekerja dengan komitmen asas kedua menjaga porsi anggaran dan taat koordinasi. Kunci kesuksesan adalah bagaimana taat asas, taat koordinasi dan taat pengelolaan anggaran, itu yang penting," jelasnya.

Baca Juga : Ribuan Peserta Ikuti Jalan Sehat Semarak HUT ke-355 Sulsel di Parepare

Sementara itu, Wali Kota Parepare, Taufan Pawe, menyampaikan bahwa pada era modernisasi dan keterbukaan informasi publik ini semua harus serba terbuka. Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28F sudah menerangkan soal keterbukaan informasi publik.

Menurut TP, keterbukaan informasi publik sangat erat dengan tata kelola pemerintahan. Kota Parepare sudah nyaris sempurna bagaimana menerapkan keterbukaan informasi publik, bahkan belum lama ini kota tepian ini berhasil sabet penghargaan keterbukaan informasi publik dari Komisi Informasi Publik (KIP).

"Domain keterbukaan informasi publik adalah bagaimana tata kelola pemerintahan, prinsip pemerintahan, memangnya seorang wali kota, seorang Taufan Pawe bisa mensukseskan pemerintahan tanpa sistem dan sub sistem dalam pemerintahan tidak bisa dilakukan dengan one man show," jelas TP dalam orasi ilmiah di milad ke-50 FH UMI.

Baca Juga : Sambut HUT ke-355 Sulsel, Pemkot Parepare Gelar Zikir dan Tasyakuran

Keterbukaan informasi betul-betul dirasakan masyarakat, bagaimana harga komoditas di pasar bisa diketahui hanya dengan sentuhan di smartphone. Begitu juga dengan pelayanan kesehatan dengan mengunakan teknologi stara dengan teknologi negeri sakura.

"Izin menyampaikan kalau kita melakukan cuci darah (hemodialisa) rata-rata hitam kelopak matanya. Ternyata kuncinya ada pada penggunaan cairan RO (Reverse Osmosis). Di RS Parepare mengunakan cairan RO 00,01 dan Jepang mengunakan RO 00,01 juga," beber TP disambut tepuk tangan dari seluruh hadirin. (*)

Penulis : Hasrul Nawir