RAKYATKU.COM - NASA melibatkan imam masjid, pendeta, dan rabi untuk penelitian terkait alien.
Ada 24 ahli agama direkrut NASA untuk meneliti bagaimana dunia akan bereaksi apabila kehidupan di luar bumi ditemukan di planet lain.
Dilansir TRT World, Sabtu (31/12/2021), mereka berpartisipasi dalam program penelitian di Pusat Penyelidikan Teologi (CTI) Princeton University di New Jersey, Amerika Serikat (AS).
Baca Juga : Di Tengah Ketegangan, Astronaut AS Pulang ke Bumi dengan Pesawat Antariksa Rusia
Sebelumnya, pada 2014, CTI menerima hibah dari NASA senilai 1,1 juta dolar AS atau kurang lebih setara Rp 15,6 miliar untuk membangun jembatan pemahaman antara akademisi dari berbagai disiplin ilmu, ilmuwan, dan pembuat kebijakan mengenai kehidupan alien.
Program ini bertujuan menilai bagaimana agama-agama besar dunia akan bereaksi terhadap keberadaan kehidupan di luar bumi.
Mereka juga akan menilai bagaimana penemuan semacam itu berpotensi memiliki dampak terhadap konsep ketuhanan dan ciptaan.
Baca Juga : Pria Ini Mengaku Diculik Alien dan Diperingatkan tentang Pandemi dan Perang Dunia III
The Times melaporkan, beberapa pemuka agama yang terlibat dalam penelitian itu adalah Uskup Buckingham Alan Wilson, Rabi Jonathan Romain dari Sinagoge Maidenhead di Inggris, dan Imam Qari Asim dari Masjid Makkah di Leeds Inggris.
Direktur CTI, Will Storrar, mengatakan kepada The Times bahwa tujuan NASA untuk program ini sangat serius dan akan diterbitkan melalui buku dan jurnal.
"Kita mungkin tidak menemukan kehidupan selama 100 tahun. Atau kita mungkin menemukannya pekan depan," kata seorang ahli NASA kepada The Times.