RAKYATKU.COM - Pemberian vaksin COVID-19 dosis keempat untuk kelompok rentan disetujui di Israel. Tahap uji coba sebelumnya telah dilakukan di Pusat Medis Sheba, Tel Aviv.
Saat ini 63,8 persen penduduk Israel sudah menerima dosis lengkap atau sekitar 5,88 juta jiwa. Bahkan, beberapa sudah menerima booster atau suntikan ketiga.
Namun, Israel kini dilanda lonjakan kasus harian COVID-19 yang disebabkan varian Omicron. Varian ini disebut kebal vaksin.
Baca Juga : Iran Berjanji Balas Pembunuhan Ismail Haniyeh oleh Israel
"Strategi Israel untuk mengatasi Omicron jelas, semakin besar gelombangnya, semakin besar perlindungan yang kita perlukan untuk mengatasinya," kata Naftali Bennett, Perdana Menteri Israel, dikutip dari Reuters, Jumat (31/12/2021).
Pemberian dosis keempat akan dilakukan mulai 3 Januari 2022. Dosis keempat sementara hanya diberikan kepada para tenaga kesehatan.
Terkait hasil uji coba pemberian dosis keempat apakah mampu melawan varian Omicron hingga kini belum diketahui.
Baca Juga : Korban Tewas di Palestina Tembus 14 Ribu Orang, 5.600 Anak-anak
Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Israel, Nachman Ash, mengatakan mereka belum punya banyak data terkait hal itu.
"Mengingat kesenjangan yang ada dalam pengetahuan di dunia tentang efektivitas dosis keempat, dalam situasi saat ini, kami bertindak dengan hati-hati dan bertanggung jawab," ucap Ash.
Ash mengatakan pemberian dosis keempat hanya akan ditawarkan kepada kelompok rentan seperti pasien kanker dan penerima transplantasi organ.
Baca Juga : Tidak Bertindak atas Kekerasan Israel Terhadap Palestina, FIFA Dikecam
"Jika kami melihat tanda-tanda yang menunjukkan penyakit parah diperkirakan akan meningkat di antara populasi yang lebih tua, maka kami akan membuat keputusan itu. Tantangannya adalah membuatnya cukup dini untuk memvaksinasi mereka tepat waktu," tutur dia.
Terkait jenis vaksin yang dipakai, panel ahli Kementerian Kesehatan Israel merekomendasikan vaksin Pfizer. Vaksin lain belum ada persetujuan.
Sumber: Reuters