Rabu, 29 Desember 2021 23:02
Kim Jong-un
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM -- Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un diet? Dia menjadi perhatian semua orang saat membuka pertemuan tahunan partai yang berkuasa.

 

Dalam penampilan publik pertamanya sejak kematian paman buyutnya awal bulan ini, pada rapat pleno ke-4 Komite Sentral ke-8 Partai Buruh Korea, dia tampak jauh lebih ramping.

KCNA mengatakan Selasa bahwa pemimpin Kim Jong Un memimpin rapat pleno Komite Sentral Partai Buruh yang berkuasa. Namun, tidak memberikan komentar apa pun dalam acara yang tertutup bagi wartawan tersebut.

Baca Juga : Adik Kim Jong-un Marah, Katakan Nuklir Korut Bisa Lenyapkan Korsel

"Rapat pleno itu untuk meninjau pelaksanaan kebijakan utama partai dan negara untuk tahun 2021 dan membahas serta memutuskan kebijakan strategis dan taktis," kata kantor berita Yonhap mengutip KCNA.

 

Dalam beberapa berita sebelumnya, disebutkan bagaimana pemimpin Korea Utara diperkirakan berat badannya turun 20 kilogram selama beberapa bulan terakhir.

Kim, kelebihan berat badan dan perokok telah menjadi subyek spekulasi kesehatan selama bertahun-tahun. Penampilan publiknya dilacak secara dekat untuk wawasan tentang rezim otokratis dan rahasia di Pyongyang, terutama karena keluarganya memiliki riwayat penyakit jantung.

Baca Juga : Adik Perempuan Kim Jong-Un Kecam Pernyataan Militer Korsel

Rupanya, Kim suka mengisi dirinya dengan keju Swiss, kaviar, dan lobster sambil minum beberapa botol anggur di malam hari. Semuanya saat rakyatnya mengalami kemiskinan.

Video sebelum dan sesudah menunjukkan bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong Un secara nyata kehilangan berat badan.

Pada hari Minggu, media pemerintah negara itu menawarkan segmen publik yang langka tentangnya, meskipun alasan penurunan berat badan tidak jelas.

Baca Juga : Ada Bintik di Kepala dan Pakai Perban, Ada Apa dengan Kim Jong-un?

Kim pada bulan Oktober mengatakan kepada warganya bahwa mereka harus berharap untuk makan lebih sedikit sampai negara itu membuka kembali perbatasannya dengan China pada tahun 2025, meskipun Organisasi Pangan dan Pertanian PBB memperkirakan bahwa Korea Utara kekurangan sekitar 860.000 ton makanan tahun ini saja.

Seorang warga Korea Utara, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan, "Memberi tahu kami untuk menanggung kesulitan sampai tahun 2025 sama dengan menyuruh kami mati kelaparan."

Korea Utara tengah bergulat dengan krisis ekonomi yang semakin parah yang disebabkan oleh penguncian Covid-19, sanksi atas program senjata nuklirnya, dan bencana alam.

Baca Juga : Rakyat Terharu hingga Menangis Lihat Kim Jong-un yang Kurus