Kamis, 09 Desember 2021 17:02
Benny Iskandar.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Benny Iskandar, salah satu Penjabat (Pj) Direksi PDAM Makassar, angkat bicara terkait penggeledahan Kantor PDAM Makassar oleh Tim Penyidik Tindak Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (9/12/2021).

 

Benny yang baru saja ditunjuk oleh Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto (Danny), sebagai Pj sementara Direksi PDAM Makassar menerima langsung tim dari Pidsus Kejati Sulsel.

"Sebagai TP2 PDAM (Makassar) saya sangat welcome terbuka bekerja sama dengan tim Kejaksaan Tinggi Sulsel untuk memberikan data-data yang dibutuhkan, namun pun ada yang belum ditemukan itupun sudah dibuatkan berita acaranya," ujar Benny saat ditemui setelah penggeledahan.

Baca Juga : Hujan Mulai Turun, Produksi Air Bersih Makassar Mulai Membaik

Benny menyebut ada beberapa ruangan yang digeledah seperti ruang anggaran dan beberapa ruangan lainnya.

 

"Jadi saya tidak mengawal karena kita mau independen. Silakan kalau mau melakukan penggeledahan dikira nanti kita ikut-ikutan menyembunyikan," ucap Benny.

Benny juga membeberkan apa saja yang disita oleh Pidsus Kejati Sulsel. "Yang sementara diberikan berita acara yang dibawa itu ada beberapa dokumen terkait tim pegawai, tahunnya tadi saya agak lupa," beber Benny.

Baca Juga : Pjs Wali Kota Makassar Salurkan Bantuan Air Bersih untuk Warga Tallo

Benny yang baru hari ini berkantor setelah ditunjuk jadi Pj sementara Direksi PDAM Makassar tidak mengetahui persis kasus yang terjadi di PDAM yang membuat Kejati Sulsel melakukan penggeledahan.

"Ini mungkin kasus yang sudah viral itu terkait dana pensiun yang rekomendasi BPK," tutur Benny.

Diketahui, penggeledahan ini menindaklanjuti temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait adanya dugaan korupsi untuk pembayaran tantiem dan bonus/jasa produksi tahun 2017 sampai 2019.