RAKYATKU.COM,PAREPARE -- 112, tiga angka ini sudah sangat familiar di tengah-tengah masyarakat Parepare, bahkan di wilayah yang ada di Ajattappareng.
Angka yang dijadikan sebagai nomor telepon call center untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat Parepare khususnya di bidang kesehatan.
Tak banyak yang tahu kalau angka ini adalah sebuah hari besar bersejarah dalam kehidupan orang nomor satu di Kota Parepare, HM Taufan Pawe.
Baca Juga : Berbagi Kebahagian, Erna Rasyid Taufan Ajak Anak Yatim - Dhuafa Belanja Baju Lebaran
Sebab, angka ini merupakan tanggal dan bulan kelahiran istrinya, Hj Erna Rasyid Taufan SE. Erna lahir 1 Desember 1966.
Di usianya yang kini 50 tahun, menorehkan sebuah catatan inspirasi bagi semua perempuan pada khususnya, dan bagi masyarakat Kota Parepare pada umumnya.
Lahir dari keluarga TNI, menjadikan sosok Erna mempunyai basis kepemimpinan yang pantas diteladani, memimpin dengan perspektif Islam.
Anak pertama dari 12 bersaudara, dari pasangan H Haruna Rasyid dan Hj Ratna Ewang ini juga disebut sebagai tulang punggung keluarga. Wajar saja, jika bakat memimpin sebelas adiknya ditularkan pula dalam organisasi yang dipimpinnya.
Baca Juga : Makan Diberi Tetangga, Kisah Haru Nenek Sakit Stroke di Kota Parepare Hidup Sendiri
Kesuksesannya dalam menghidupkan organisasi PKK dengan berbagai kegiatan untuk mensejahterakan masyarakat adalah sebuah bukti, bahwa meski telah menjadi istri orang nomor satu, bukan berarti harus manja dan tinggal berpangku tangan.
Mengikuti irama kepemimpinan suaminya, Erna mampu membangkitkan kegiatan-kegiatan yang dapat mendorong perekonomian perempuan di kota Parepare.
Tak hanya sampai di situ, organisasi lain yang dipimpinnya pun kini “bersayap” dan berhasil menjadi catatan sejarah baru di kota kelahiran Presiden ketiga RI, BJ Habibie.
Baca Juga : Hadiri Rakorda PKK Sulsel, Erna Rasyid Taufan Harap Semangat Kader Tak Kendor
Sebut saja Majelis Anak Shaleh, sebagai pembina dalam organisasi tersebut, Erna Rasyid Taufan telah berhasil membentuk organisasi Majelis Anak Shaleh di semua sekolah, khususnya pada jenjang SD dan SMP yang ada di Kota Parepare.
Dengan organisasi tersebut, pembentukan karakter peserta didik ditanamkan dengan kegiatan baca tulis Al-Qur’an selama 15 menit di jam pertama pelajaran.
Ini adalah bukti nyata, bahwa Erna tak hanya mampu menjadi istri seorang pemimpin, tapi berbakat jadi pemimpin, dan bahkan layak jadi inspirasi seorang pemimpin.
Tak hanya kedua organisasi tersebut, organisasi lain pun terus digalakkan. Memimpin dengan perspektif Islam adalah tujuan utamanya, seperti membina Forum Kajian Cinta Al-qur’an, Ketua Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT), Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda), Bunda Paud, Ketua Forum Muslimah One-one, dan kini terpilih sebagai Ketua Kwarcab Pramuka Parepare, serta beberapa organisasi lainnya
Baca Juga : Erna Taufan Bawa Hikmah Maulid dan Kukuhkan Majelis Taklim di SDN 34 Parepare
Meski disibukkan dengan rutinitasnya, baik sebagai seorang istri pemimpin, dan juga pemimpin organisasi, wanita yang dilahirkan di Tana Toraja ini tak pernah lupa dengan tugas utamanya sebagai seorang ibu rumah tangga. Meski sering jauh dari anak-anaknya, ia tak pernah lupa untuk memantau kondisi ketiga buah hatinya, baik via telepon, SMS, video call, atau melalui media sosial lainnya.
Dikenal sebagai sosok ibu yang penyayang menjadikan perempuan ini disayangi oleh keluarganya. Bahkan, kasih sayang ke anak-anaknya “ditularkan” pula ke anak-anak yang lain.
Di setiap kegiatan yang berinteraksi langsung dengan masyarakat dan melihat anak kecil, jiwa keibuannya muncul dan menggendong anak-anak itu. Wajar saja jika ia dijuluki sosok yang humanis, juga sederhana.
Pada ulang tahunnya hari ini, Erna masih dalam perjalanan pulang dari Turki ke kota tercinta. Erna yang banyak mendapat pengalaman berharga dan kehormatan sebagai delegasi Indonesia di Turki tetap dibanjiri ucapan ulang tahun. Doa-doa mengalir dari kerabat, orang terdekat. Grup-grup WA yang dihuninya dipenuhi ucapan dan doa untuk sang daiah yang juga desainer kondang ini.
Baca Juga : Erna Rasyid Taufan Ceramah Bahas Peradaban Islam, Nabi Muhammad Saw Sebagai Khalifah
Istri wali kota Parepare ini pun punya potensi yang unik, meski tak berlatar pendidikan sebagai seorang pendakwah atau dilahirkan dari keluarga ulama. Namun, berkat kemauan dan hobinya memberikan pencerahan kepada orang lain, menuntunnya menggapai potensi yang terpendam dalam kepribadiannya sebagai seorang ustazah.
Menyiarkan syariat Islam, kata dia, bukan hanya melalui tuturan lisan semata, tetapi juga melalui tingkah laku, salah satunya dengan busana. Pun ia kerap menulis dengan tujuan menyebarluaskan Islam melalui tulisan yang menarik dan mudah dicerna.
Salah satu buku yang ditulisnya dengan judul "Al-Qur’an dan Rahasia Umur 40 Tahun" mendapat apresiasi dari berbagai kalangan. Baik dari remaja, dewasa, maupun orangtua. Kemampuannya berdakwah bukan hanya lintas lokal, dan daerah, namun hingga mancanegara, seperti di Thailand, Singapura, Kuala Lumpur, dan negara-negara lainnya.
“Dengan kesibukan beliau sebagai istri wali kota, dan beberapa organisasi yang dipercayakan kepada beliau, namun selama kami mendampingi, beliau mampu membagi waktu antara mengurus rumah tangga dan menjadi istri wali kota. Apalagi juga sebagai pendakwah. Ini tentu ada jurus-jurus jitu dari beliau sehingga bisa jadi inspirasi bagi semua perempuan,” ungkap Amarun Agung Hamka, pelaksana tugas kepala Dinas Kominfo Parepare.