Rabu, 01 Desember 2021 12:12
Kegiatan yang diadakan di Auditorium lantai 1 Sekolah Islam Athirah, Jalan Kajaolalido, Selasa (30/11/2021).
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Mengaplikasikan program Merdeka Belajar yang dikeluarkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, SMA athirah lolos sebagai sekolah penggerak. SMA Athirah pun jadi percontohan dalam menggerakkan Kurikulum Sekolah Penggerak.

 

Kurikulum Sekolah Penggerak profilnya adalah pelajar Pancasila yang memiliki enam ciri utama, yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, dan bernalar kritis.

Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Baca Juga : Gelora Kemerdekaan Menggema di Sekolah Islam Athirah, Ini Makna Merdeka Direktur Sekolah Islam Athirah

"Sekolah penggerak harus membentuk karakter profil pelajar Pancasila, yaitu dengan mengangkat Bhineka Tunggal Ika, di mana keberagaman ini dimunculkan dalam bentuk aksi," kata Tawakkal Kahar, Kepala SMA Islam Athirah 1 Makassar, Rabu (1/12/2021).

 

Ia pun menjelaskan mengenai kegiatan yang diadakan di Auditorium lantai 1 Sekolah Islam Athirah, Jalan Kajaolalido, Selasa (30/11/2021).

Kegiatan ini merupakan perwujudan dari keberagaman budaya. Anak didik diajar untuk bisa menjaga dan melestarikan budaya Indonesia di mana pun mereka berada.

Baca Juga : Sekolah Islam Athirah Gelar Workshop Karya Ilmiah

Dalam pagelaran seni ini pesertanya merupakan siswa kelas 10 yang sekaligus menjadi penggerak pertama pada program ini. Pada semester kedua nanti ada dua profil program, yaitu kewirausahaan dan kemandirian yang akan diterapkan dan dilaksanakan. Program penggerak mempunyai penilaian sendiri yang akan dimasukkan pada rapor siswa.

"Dengan adanya program penggerak yang diterapkan di sekolah ini diharapkan anak didik bisa lebih kreatif, mempunyai empati terhadap sesama sehingga bisa bergotong royong dalam melakukan setiap kegiatan untuk mencapai keberhasilan dan kesuksesan bersama," harapnya.

Koordinator Proyek, Asri Mery Sidowati, mengaku bangga dengan apa yang diberikan dan ditampilkan oleh para anak didik. Para orang tua siswa pun yang hadir juga senang karena anak-anak mereka bisa bekerja sama untuk menciptakan karya yang sangat menarik.

Baca Juga : SD Islam Athirah 2 Gelar Workshop Menulis Berita Pakai AI

Asri yang merupakan guru seni di Sekolah Islam Athirah mengatakan hanya dalam waktu beberapa pekan sudah bisa mengubah sedikit kebiasaan anak-anak yang ketergantungan dengan gawai dan gim. Dengan adanya kegiatan dan program ini mereka dilatih untuk lebih peduli kepada sesama dan tidak mementingkan diri sendiri.

"Pagelaran seni ini kami ambil sebagai proyek pertama. Pagelaran seni ini bisa mencakup segala aspek dan segala bidang. Ada nilai agama, bahasa, nasionalisme," ucapnya.

"Saya berharap dengan program ini bisa menjadikan anak didik kami lebih maju. Bukan saja dalam hal digital, tetapi dalam program kebhinekaan global juga dan siap baik secara ilmu pengetahuan maupun mental," tambahnya.