Senin, 22 November 2021 00:21
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Luwu Utara, Armiadi memeriksa peserta apel kesiapsiagaan bencana baru-baru ini.
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM -- Masa-masa jelang Natal dan tahun baru (Nataru) cukup mengkhawatirkan. Semua daerah kini siaga satu mengantisipasi gelombang ketiga Covid-19.

 

Penerapan protokol kesehatan yang mulai longgar, kembali diperketat. Berjalan seiring dengan gencarnya vaksinasi Covid-19.

Di Kabupaten Luwu Utara, Sulsel, pemerintah mulai memikirkan langkah antisipasi jelang nataru.

Baca Juga : PPKM Dicabut, Dinkes Sulsel Minta Masyarakat Tetap Vaksinasi Covid-19

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Luwu Utara, Armiadi, mengingatkan potensi terjadinya gelombang ketiga penularan Covid-19 di Luwu Utara.

 

Kata dia, gelombang ketiga Covid-19 bisa saja terjadi jika masyarakat abai dan melonggarkan protokol kesehatan, utamanya dalam memakai masker.

Warning ini disampaikan Sekda saat memimpin apel konsolidasi kesiapsiagaan bencana di Kecamatan Sabbang.

Baca Juga : Presiden Jokowi Vaksinasi Booster Pakai IndoVac, Menkes Budi: Sangat Ampuh

“Kita sadar betul bahwa ada pengalaman di mana pada gelombang pertama ternyata kasus melandai dan kita sempat lengah yang mengakibatkan munculnya gelombang kedua yang justru lebih hebat dibanding gelombang pertama,” ujar Armiadi pekan lalu.

Untuk itu, ia meminta semua pihak untuk tetap mewaspadai potensi terjadinya penularan Covid-19 gelombang ketiga yang diperkirakan bakal terjadi pada bulan Desember 2021 dan Januari 2022.
Mengingat pada bulan itu bakal terjadi peningkatan mobilitas penduduk saat perayaan nataru.

“Ada dua momen besar yang berpotensi memicu kenaikan kasus, yaitu Natal dan tahun baru. Jangan lengah tetap disiplin protokol kesehatan,” imbuhnya.

Baca Juga : Pakai IndoVac, Presiden Jokowi Resmi Vaksin Covid-19 Dosis Keempat

Armiadi mengatakan, kondisi Covid-19 di Luwu Utara sebenarnya sudah bisa dikendalikan. Terbukti Luwu Utara sudah berada pada zona kuning dan PPKM level 2 per per tanggal 18 November 2021.

“Alhamdulillah, Luwu Utara sudah zona kuning dan berada pada level 2, tapi kita tidak boleh lengah. Tetap harus menerapkan protokol kesehatan di setiap aktivitas kita, dengan tetap memakai masker di kerumunan,” Armiadi mengingatkan.

Hal urgen lain yang disampaikan mantan Kadis Pertanian ini adalah terkait vaksinasi. Kata dia, Bupati selalu mengingatkan bahwa semua harus bisa mengambil bagian dan berpartisipasi dalam pelaksanaan vaksinasi.
“Saya harap kepada kita semua, termasuk stakeholder terkait lainnya untuk mengambil bagian dalam menyukseskan vaksinasi,” harap Armiadi.

Baca Juga : Pandemi Covid-19 Belum Berakhir, Ahli Epidemiologi Imbau Masyarakat Lengkapi Vaksinasi

ASN Jalani Tes Antigen

Di Kota Parepare, pemerintah setempat juga telah mengambil langkah-langkah antisipatif mewaspadai potensi penyebaran masif Covid-19.

Sekretaris Daerah Kota Parepare yang juga selaku Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Parepare, H Iwan Asaad menekankan bentuk kesiagaan dan langkah antisipasi Pemkot Parepare adalah dengan melaksanakan swab test antigen bagi seluruh pegawai baik ASN maupun non ASN lingkup Pemkot Parepare.

Baca Juga : Wali Kota Parepare Instruksikan Dinkes dan RSUD Andi Makkasau Masifkan Vaksinasi

“Harus tetap diwaspadai kemungkinan terjadinya eskalasi kasus gelombang ketiga. Sebagai bentuk kewaspadaan dan mengantisipasi kemungkinan terjadinya penyebaran kasus masif khususnya di pengujung 2021," kata Iwan Asaad.

Iwan mengemukakan, sudah menyurati seluruh kepala SKPD, camat, dan lurah untuk memerintahkan semua pegawainya melakukan swab tes antigen pada tujuh puskesmas di Parepare.

“Semua SKPD, Kepala Bagian Setdako, camat, lurah, termasuk UPT RS dr Hasri Ainun Habibie, Call Center 112, dan PDAM, kami minta seluruh pegawainya untuk diswab test antigen,” harap Iwan.

 

BERITA TERKAIT