RAKYATKU.COM - Ketua Komisi D DPRD Makassar Abd Wahab Tahir menyambut antusias simulai sekolah tatap muka.
"Sudah hampir dua tahun belajar dari rumah dan hasilnya tidak seperti belajar di rumah. Kami upayakan simulasi ini berjalan lancar dan bisa diterapkan di sekolah lain ke depannya," katanya.
Dirinya menambahkan bahwa kunjungan hari ini merupakan bentuk kerja-kerja pemerintah dalam meningkatkan pendidikan di Kota Makassar.
Baca Juga : Anwar Faruq Pimpin Rapat Paripurna Tentang Pemandangan Umum Fraksi DPRD Makassar
Simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan sederajat di Makassar mulai dilaksanakan hari ini, Senin (4/10/2021).
Simulasi PTM ini digelar setelah Kota Makassar keluar dari zona merah dan turun ke level dua.
Simulasi ini dilaksanakan di SMP Negeri 6 Makassar. Siswa yang akan mengikuti pembelajaran tatap muka diprioritaskan yang sudah di vaksin Covid-19 termasuk para pengajar.
Baca Juga : Ketua DPRD Makassar Bacakan Sejarah di Peringatan Hari Jadi Kota Makassar
Tes usap massal juga dilakukan sebelum mengikuti PTM oleh Pemerintah Kota Makassar pada pelajar di Kota Makassar.
Wali Kota Makassar Ramdhan Pomanto meninjau langsung pelaksanaan simulasi PTM ini.
Ditemui di lokasi simulasi, Wali Kota Makassar Ramdhan "Danny" Pomanto berharap pembelajaran tatap muka atau PTM ini dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Baca Juga : Kadispar Makassar Terima Kunjungan Kerja Anggota DPRD
Di tempat yang berbeda Ketua DPRD Makassar Rudianto Lallo juga memantau pelaksanaan simulasi PTM se-kota Makassar tepatnya di SMP Negeri 30 Makassar.
Dalam kesempatannya RL sapaan akrab ketua DPRD Makassar ini mengapresiasi simulasi tatap muka yang digelar beberapa sekolah yang dimulai pada hari ini dan berharap PTM ini sebuah langkah maju dalam mengejar ketertinggalan kualitas pendidikan yang dinilai menurun sejak kurang lebih 2 tahun.
"Antusiasme anak-anak kita sangat tinggi dan sangat merindukan sekolah tatap muka," tutup RL yang juga Ketua Dewan Pendidikan Makassar ini.