Selasa, 16 November 2021 13:08
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM,WAJO - Saat sejumlah kepala daerah berurusan KPK, Bupati Wajo, Amran Mahmud mengambil langkah berani.

 

Dia menandatangani ikrar antikorupsi. Itu terjadi di sela-sela podcast Persepsi Project yang digelar Divisi Antikorupsi Komunitas Ma'jori (Masyarakat Wajo Literasi).

Amran Mahmud tampil sebagai narasumber bersama aktivis antikorupsi, Djusman AR.

Baca Juga : Meriahkan Peringatan Hardiknas 2024, Disdikbud Wajo Gelar Jalan Sehat dan Senam Massal

Podcast yang digelar di Studio As'adiyah Channel Sengkang Senin (15/11/2021) itu dipandu Andi Besse Sitti Fatimah, alumni Jurnalistik Lawan Korupsi (AJLK) tahun 2021.

 

Persepsi Project merupakan program tayangan edukatif pencegahan dan pemberantasan korupsi yang didukung langsung Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI).

Bupati Wajo Amran Mahmud mengatakan kendala pemberantasan korupsi di Wajo adalah budaya masyarakat yang masih terbiasa menerobos aturan.

Baca Juga : DBR Kembalikan Formulir Pendaftaran Bakal Calon Bupati Wajo ke PKB

Namun, ia mengaku akan tetap berupaya untuk menggalakkan budaya antikorupsi di Kabupaten Wajo.

Pegiat antikorupsi, Djusman AR memberikan solusi. Salah satunya dengan cara transparansi kepada publik dan selalu terbuka menerima aspirasi masyarakat.

"Harus ada transparansi, karena tidak mungkin merasa risih jika memang tidak ada apa-apa," kata putra kelahiran Soppeng tersebut.