Senin, 15 November 2021 20:02
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM, BARRU - Program Studi Arsitektur didukung oleh MBKM dan Program Penelitian dan Pengabdian Masyarakat menggandeng Pemerintah Kota Makassar untuk mengadakan Sayembara Desain terkait Penataan Pulau Lae-Lae berbasis Wisata Pantai dengan mengembangkan Arsitektur Tradisional Makassar.

 

Sayembara yang dibuka untuk umum dan mahasiswa dengan target skala nasional bekerja sama dengan Ikatan Arsitek Lanskap Indonesia Pusat dan Ikatan Arsitek Indonesia Chapter Sulawesi Selatan telah mengumumkan hasilnya, Sabtu (13/11/2021).

Salah satu dari tiga desain arsitektur yang menjuarai sayembara ini adalah Teguh Iswara Suardi, anak kandung dari arsitek senior yang kini menjadi Bupati Barru, Suardi Saleh.

Baca Juga : Bupati Barru Tekankan Pentingnya Suara Anak dalam Pembangunan Daerah

Bupati Barru yang mendengar kabar anaknya menjadi satu dari tiga pemenang sayembara ITB untuk Pulau Lae-Lae merasa bersyukur dan menyampaikan motivasinya.

 

"Alhamdulillah, menjadi arsitektur tidak hanya bakat maupun minat, namun perlu banyak produk yang bermanfaat dan teruji oleh publik maupun dinilai telah sesuai oleh pakar dan ahli, seperti penilai dari ITB, ini tentunya sangat membanggakan," sebut Bupati Suardi Saleh yang juga banyak melahirkan karya arsitektur baik sebelum menjadi PNS, maupun saat menjalani jenjang karier kepegawaiannya, bahkan hingga menjadi Kepala Daerah, masih tetap melihat potensi Barru, dari sudut pandang estetika Arsitektur.

Teguh Iswara Suardi adalah arsitek yang menempuh pendidikan di Universitas Parahyangan Bandung, dan meraih gelar Magister dari KU Leuven, Kota Brussel, Belgia.

Baca Juga : Bupati Barru Ajak Petani Tingkatkan Produktivitas Melalui Tradisi Mappalili

Ia merupakan arsitektur berprestasi yang pernah menjadi juara I sayembara arsitektur dalam lomba sayembara desain arsitektur nusantara pusat informasi pariwisata (tourism information center) 2019 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata RI serta pernah menjadi narasumber dalam webinar archiray nasional.

"Pulau Lae-Lae sudah banyak dikunjungi oleh wisatawan. Meskipun demikian, potensi wisata yang ada belum dikembangkan dan dimanfaatkan sepenuhnya sehingga daya tarik wisata di pulau Lae-Lae tidak meningkat
secara signifikan," sebut Teguh Iswara Suardi yang menawarkan desain futuristik namun fungsional untuk meretas beberapa permasalahan yang ia amati sehingga menjadi potensi wisata yang akan meningkatkan kunjungan dan ekonomi masyarakat.

Masalah wisata Pulau Lae-Lae menurutnya antara lain kurangnya fasilitas, sumber energi yang tidak memadai dan sampah yang berserakan di sekitar pantai.

Baca Juga : Bupati Barru Dorong Kegiatan Berburu Babi Di Desa Lompo Tengah Jadi Atraksi Wisata Tahunan

"Permasalahan ini kami coba atasi dengan membuat suatu bangunan yang multifungsi, desain dengan dermaga penerima, pusat informasi pariwisata, tempat penyewaan alat wisata, dan restoran kuliner lokal, termasuk pusat cinderamata lokal hingga area pemilahan dan pengolahan sampah," jabarnya sembari memperlihatkan visualisasi yang telah ia tuangkan dalam desain arsitektur yang bernuansa etnis Bugis Makassar.

Juri yang terlibat dalam kegiatan ini adalah wali kota Makassar yang juga mantan arsitek kawakan nasional, Ir Ramdhan Pomanto bersama empat akademisi yang bergelar doktor dari ITB.

 

Penulis : Achmad Afandy