Minggu, 14 November 2021 09:02
Andi Sudirman Sulaiman
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM - Upaya Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk menekan angka stunting pada anak membuahkan hasil. Dari data ePPGBM Elektronik Pencatatan & Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat, hingga Agustus 2021, angka stunting di Sulsel mencapai di angka 9,08%.

 

Kabar baik itu pun menjadi salah satu pencapaian baik di momentum Hari Kesehatan Nasional (HKN) 12 November 2021 ini. Apalagi angka itu pun bahkan melampaui target pemerintah pusat untuk menekan angka stunting pada tahun 2024 menjadi 14%.

Pelaksana tugas Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan, bahwa keberhasilan ini atas sinergi bersama hingga di tingkat pemerintah desa/kelurahan.

Baca Juga : Pemerintah Provinsi Terus Berupaya untuk Menurunkan Stunting di Sulsel

"Alhamdulillah, angka stunting di Sulsel turun signifikan hingga 9.08%. Ini melampaui target nasional 14% untuk tahun 2024. Capaian ini merupakan kerja bersama. Alhamdulillah, membuahkan hasil. Semoga penurunan stunting ini menjadi pemacu semangat kita bersama untuk terus bekerja dalam terus menekan angka stunting di Sulawesi Selatan," katanya Sabtu (13/11/2021).

 

Andi Sudirman menyebut, dengan menekan angka stunting merupakan sebuah investasi untuk masa depan yang lebih baik. Pemprov Sulsel, kata dia, terus mendorong program dalam mengentaskan angka stunting dan gizi buruk. Salah satunya, menetapkan lokus-lokus untuk menekan angka stunting dengan pendampingan oleh tenaga kesehatan.

"Dengan menekan angka stunting, sama halnya kita menyelamatkan generasi bangsa. Ini adalah investasi sumber daya manusia, bahkan diatas investasi infrastruktur. Dengan investasi SDM ini, maka kedepan mereka bisa membangun atau menjadi pemimpin yang lebih baik untuk daerah kita," tambahnya.

Baca Juga : Evaluator Kemendagri Sebut Kinerja Prof Zudan di Sulsel Sangat Baik

Dalam menekan stunting, lanjutnya, turut serta dibantu oleh ibu-ibu dari Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Selatan hingga PKK tingkat kabupaten, serta PKK tingkat kecamatan maupun desa/kelurahan.

"Kita harap tidak ada lagi bayi lahir dalam keadaan stunting. Olehnya itu, pentingnya pendampingan kepada keluarga 1000 hari pertama kehidupan dan memberikan paket intervensi gizi pada anak dan ibu hamil," tuturnya.

 

Penulis : Syukur