Sabtu, 13 November 2021 14:37
Ilustrasi.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, ENREKANG - Angka prevalensi stunting di Kabupaten Enrekang terus mengalami penurunan. Ini menunjukkan penanganan masalah stunting pada balita makin membaik.

 

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Enrekang, Sutrisno, pada peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) 2021 di Kantor Dinas Kesehatan Enrekang, Jumat (12/11/2021).

"Prevalensi stunting tahun 2021 mengalami penurunan dibandingkan 2020 lalu, yakni sebesar 1,81 persen," jelas Sutrisno.

Baca Juga : Hari Kesehatan Nasional, Pemkab Wajo Boyong Tujuh Penghargaan Tingkat Provinsi

Data ini diperoleh dari pemantauan status gizi balita yang dilaksanakan tiap Agustus, lalu diinput pada aplikasi e-PPGBM. Dari 15 ribu lebih balita di Enrekang, 95,42 persen di antaranya sudah terpantau atau diukur gizinya.

 

Meski ada penurunan, Dinkes menyampaikan prevalensi stunting 2021 masih berada di kisaran 21,50 persen. Angka itu masih di atas target RPJMD Enrekang.

Terdapat enam puskesmas yang diberikan atensi khusus, yakni Kotu, Massalle, Baraka, Malua, dan Buntu Batu. Dengan jumlah anak 3.094 yang memerlukan intervensi.

Baca Juga : Bupati Enrekang dan Wakilnya Apresiasi Antusiasme Masyarakat Saat Pembukaan Mafest 2023

"Datanya sudah ada by name dan by address di desa dan kelurahan. Ini kita akan bagikan ke OPD terkait," urainya.

"Butuh keaktifan semua pihak lintas sektor dan program untuk bergerak bersama dalam percepatan penanganan stunting sehingga tahun 2024 target penurunan stunting hingga 14 persen dapat tercapai," kata Sutrisno.

Penulis : Hasrul Nawir