Kamis, 28 Oktober 2021 23:56
Foto: PT Vale Indonesia Tbk.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM - PT Vale Indonesia" href="https://rakyatku.com/tag/pt-vale-indonesia">PT Vale Indonesia Tbk dan entitas anaknya mengumumkan pencapaian kinerja keuangan yang tidak diaudit untuk triwulan ketiga 2021 (3T21). Hasilnya, penjualan dan pendapatan meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

 

Pada 3T21, grup mencatat penjualan sebesar 18.571 metrik ton nikel matte dengan pendapatan sebesar USD271,5 juta, meningkat masing-masing sebesar 17 persen dan 30 persen dibandingkan triwulan sebelumnya.

"Kami terus mengirimkan lebih banyak volume penjualan pada 3T21 dan di saat yang bersamaan, kami juga diuntungkan dari kenaikan harga nikel selama periode tersebut," kata Febriany Eddy, CEO dan Presiden Direktur PT Vale dalam siaran persnya, Kamis (28/10/2021).

Baca Juga : PT Vale Perkuat Komitmen Iklim lewat Kemitraan Produksi Nikel Net-Zero di COP29

"Kami juga membukukan laba yang lebih tinggi sebesar USD64,2 juta, meskipun beban pokok pendapatan lebih tinggi bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Harga realisasi rata-rata kami pada 3T21 adalah 11 persen lebih tinggi dibandingkan pada 2T21," tambahnya.

 

Di sisi biaya, beban pokok pendapatan grup per metrik ton nikel matte yang dijual pada 3T21 meningkat sebesar 8 persen dari triwulan sebelumnya. Hal ini terutama didorong oleh harga batubara yang lebih tinggi.

Sementara itu, apabila dibandingkan dengan 2T21, konsumsi HSFO dan diesel masing-masing mengalami penurunan sebesar 10 persen dan 4 perse, sementara konsumsi batu bara meningkat sebesar 28 persen.

Baca Juga : Presiden Prabowo Saksi Kolaborasi USD1,4 Miliar PT Vale dan GEM Co. untuk Pabrik Nikel Net-Zero

Peningkatan konsumsi batu bara terutama disebabkan oleh produksi yang lebih tinggi dan tingkat konsumsi batubara yang lebih tinggi, mengimbangi tingkat konsumsi HSFO yang lebih rendah. Selama periode tersebut baik harga HSFO, diesel dan batubara masing-masing meningkat sebesar 12 persen, 13 persen, dan 29 persen.

Grup mencatat EBITDA sebesar USD125,0 juta pada 3T21, naik 73 persen bila dibandingkan dengan USD72,3 juta yang dicatat pada 2T21. Hal ini terutama karena volume penjualan yang lebih tinggi dan harga realisasi yang lebih tinggi.

Kas dan setara kas grup pada 30 September 2021 dan 30 Juni 2021 masing-masing sebesar USD469,6 juta dan USD426,5 juta karena grup menerima pendapatan dan restitusi pajak yang lebih tinggi pada 3T21. PT Vale akan senantiasa berhati-hati mengontrol pengeluaran untuk menjaga ketersediaan kas.

PT Vale mengeluarkan sekitar USD29,4 juta untuk belanja modal pada 3T21, mengalami penurunan dari yang dikeluarkan pada 2T21 sebesar USD33,3 juta. Perkiraan belanja modal berkelanjutan kami untuk tahun 2021 saat ini berada dikisaran USD135 juta.

Baca Juga : Kementerian ESDM Jadikan PT Vale IGP Pomalaa Teladan Praktik Pertambangan Berkelanjutan

Dengan semua aktivitas pemeliharaan yang telah selesai dilakukan pada semester pertama, PT Vale berkeyakinan untuk bisa mencapai target produksi tahun ini.

Perseroan akan tetap fokus pada berbagai inisiatif produktifitas dan penghematan biaya untuk mempertahankan daya saing Perseroan dalam jangka panjang tanpa mengkompromikan nilai utamanya, yaitu keselamatan jiwa merupakan hal terpenting, menghargai kelestarian bumi dan komunitas kita.

Perseroan menghimbau pembaca untuk melihat ikhtisar pencapaian Grup. Pencapaian operasional serta hasil keuangan yang belum diaudit telah dirangkum pada halaman-halaman selanjutnya.