RAKYATKU.COM,JENEPONTO -- Bupati Jeneponto, Iksan Iskandar membuka Festival Lontar Turatea, Sabtu malam (9/10/2021).
Acara dipusatkan di Taman Cagar Budaya Makam Raja-Raja Binamu di Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.
Festival akan berlangsung selama tiga hari, 8-10 Oktober 2021. Pantauan Rakyatku.com, pada pembukaan Festival Lontar Turatea, ratusan warga hadir menyaksikan festival tersebut di tengah pandemi Covid-19.
Hadir mengisi acara, Sangar Seni Kusuma Bekasi, Mekongga Art Kendari, Yayasan "I" Production Manggarai, Sanggar Siradjuddin Gowa, Sanggar Seni Pattallassang Takalar, Sanggar Seni Tanadoang Selayar, Sanggar Seni Naura Soppeng, Pegiat Seni Tradisi Jeneponto, dan Kopi Senja Management.
Direktur Fertival Lontar Turatea, Khrisna Pabichara menjelaskan latar belakang dan tujuan dari pelaksanaan budaya yang mengajarkan harmoni, kerja sama, toleransi dan saling menghargai dengan tujuan untuk mengingatkan bagi generasi muda masa depan untuk lebih mengenal sejarah.
"Karena kita khawatir tidak akan lagi mengetahui siapa itu Igaukan Daeng Riolo Karaeng Matoaya, Palangkei Daeng Lagu Macanga Ribontoramba, nama Banrimanurung, nama Arungkeke, nama Tino dan Tolo. Kita bisa lupa pada sejarah hingga abai masa depan," ujarnya.
Dia juga menjelaskan mengapa menggunakan "Lontar" sebagai nama festival. Bukan Lontara. Dalam bahasa Melayu, lontar adalah pohonnya. Bahasa Makassarnya, tala.
"Pohon Lontara (Tala) diidentikkan dekat dengan kehidupan masyarakat Jeneponto. Kulitnya keras, isinya lembut. Di luarnya keras melindungi di dalamnya hati lembut. Itulah karakter Jeneponto," kata Khrisna.
Menurutnya, pelaksanaan sengaja dilakukan di Kecamatan Bontoramba karena di tempat itu, dimulai tahun 1406 Kerajaan Binamu terbentuk dan sejarah Turatea Kabupaten Jeneponto terbentuk sampai saat ini.
"Jangan lupa sejarah sebab tanpa masa lalu tidak ada masa depan," terangnya.
Bupati Jeneponto Iksan Iskandar menyampaikan apresiasi pada pelaksanaan Festival Lontar Turatea ini yang pertama kali ini dilaksanakan di Kabupaten Jeneponto.
"Kami mengharapkan ke depan untuk senantiasa dilakukan di semua kecamatan yang di Kabupaten Jeneponto," harapnya.
Dia tidak menyangka, pelaksanaan seramai ini, terlaksana dengan nyaris tak ada cela sama sekali. "Kami sudah melihat kiri kanan tidak melihat kekurangan," ujarnya.
Bupati menambahkan kepada sejumlah anggota DPRD Jeneponto khususnya dapil Kecamatan Tamalatea-Bontoramba agar dapat memasukkan penganggaran pembahasan 2022 kegiatan tersebut.
Hadir sejumlah pimpinan OPD Pemkab Jeneponto, camat, anggota DPRD, ketua Bawaslu Jeneponto, kepala desa dan para undangan lainnya.