RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) luar Jawa-Bali diperpanjang kembali dua pekan mulai 21 September 2021 sampai dengan 4 Oktober 2021 mendatang.
Perpanjangan PPKm ini termaktub dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2021 tentang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat level 4, level 3, level 2, dan level 1 serta mengoptimalkan posko penanganan Corona Virus Disease 2019 di tingkat desa dan kelurahan untuk pengendalian penyebaran Corona Virus Disease 2019 di wilayah Sumatra, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Di Sulsel, sebelumnya Kota Makassar menjadi wilayah dengan PPKM level 4, kini menjadi level 2. Dalam Inmendagri itu, ada 18 kabupaten/kota di Sulsel yang masuk dalam PPKM level 2 dan 6 kabupaten/kota yang masuk dalam PPKM level 3.
Baca Juga : Penjabat Gubernur Sulsel dan Calon Kepala Daerah Gelar Doa Bersama Lintas Agama
Adapun daerah dengan penerapan PPKM level 2, yaitu Kabupaten Kepulauan Selayar, Bulukumba, Jeneponto, Takalar, Gowa, Bone, Maros, Pangkajene Kepulauan, Barru, Wajo, Sidenreng Rappang, Enrekang, Luwu, Luwu Utara, Toraja Utara, Kota Makassar, Parepare, dan Palopo. Untuk level 3 yaitu Kabupaten Bantaeng, Sinjai, Soppeng, Pinrang, Tana Toraja, dan Luwu Timur.
Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, merasa bersyukur atas keluarnya Provinsi Sulsel dalam zona merah. Hal itu ditandai di mana seluruh kabupaten/kota di Sulsel kini tidak ada yang masuk dalam PPKM level 4.
"Alhamdulillah, PPKM luar Jawa-Bali yang baru saja diperpanjang sudah tidak ada kabupaten/kota di Sulsel yang level 4. Namun, kita tetap terus melakukan upaya kebut vaksinasi guna membangun herd immunity (kekebalan kelompok)," kata Andi Sudirman, Rabu (22/9/2021).
Baca Juga : Pemerintah Provinsi Terus Berupaya untuk Menurunkan Stunting di Sulsel
Keberhasilan ini tentu tidak terlepas atas upaya Pemerintah Provinsi Sulsel dibawah kepemimpinan Plt Gubernur Sulsel dalam beragam kerjanya untuk penanganan pandemi COVID-19 di Sulsel. Seperti menghadirkan Fasilitas Isolasi Terintegrasi (FIT), pengadaan HFNC, upaya kebut vaksinasi dengan menghadirkan Mobile Vaccinator, serta beragam lainnya.
"Hal ini tentu kerja keras kita bersama. Dari TNI-Polri, para bupati/wali kota serta pihak swasta lainnya yang turut bahu-membahu dalam upaya penanganan pandemi COVID-19," ungkapnya.
Meski begitu, dirinya mengingatkan agar para kepala daerah di kabupaten/kota di Sulsel untuk tetap waspada. Mengingat pandemi COVID-19 belum berakhir.
Baca Juga : Evaluator Kemendagri Sebut Kinerja Prof Zudan di Sulsel Sangat Baik
"Ingat, kita ini masih dalam kondisi pandemi COVID-19. Harus tetap hati-hati, jangan lengah. Jaga protokol kesehatan, 5M. Tetap terus melakukan upaya 3T, pemeriksaan dini (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment)," tegasnya.
Kepada masyarakat Sulsel, dirinya berpesan untuk tetap hidup seperti kebiasaan baru dengan mematuhi dan disiplin akan pentingnya protokol kesehatan.
"Jaga imun dengan mengonsumsi makanan bergizi, vitamin maupun minuman herbal lainnya. Serta menjaga iman dengan senantiasa berdoa agar selalu diberi perlindungan dalam menjalani aktivitas keseharian," imbuhnya.