RAKYATKU.COM, JAKARTA - Jumlah kekayaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang naik, selama pandemi COVID-19 mendapat perhatian. Salah satunya datang dari Wakil Sekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212, Novel Bamukmin,
"Akhirnya semua tahu, mana pemimpin yang membela rakyat dan negaranya tercermin dari potret kehidupannya karena sibuk dengan pencitraannya agar disangka orang baik dan merakyat," kata Novel, Senin (13/9/2021).
Pemilik nama lengkap Novel Chaidir Hasan Bamukmin itu menilai naiknya harta kekayaan membuktikan Jokowi bukan sosok pemimpin yang baik.
Baca Juga : Presiden Menghimbau Seluruh Wajib Pajak Segera Menyampaikan SPT Tahunan Paling Telat 31 Maret 2023
"Orang seperti itu bukan orang baik karena orang baik tidak perlu sibuk membangun pencitraan. Apalagi dengan cara berbohong, bisa tega-teganya mengkriminalisasi ulama bahkan bisa terjadi pembantaian keji terhadap enam Laskar FPI," beber Novel.
Tokoh senior FPI itu bingung dengan kenaikan harta kekayaan para pejabat. Pasalnya, kata dia, di saat masyarakat merintih akibat kebijakan PPKM malah harta pejabat bertambah.
"Kok, bisa ada pejabat negara bertambah kekayaannya. Wajib diaudit apakah aliran korupsi bansos masuk ke kantong pribadinya atau keluarganya," ucap Novel.
Baca Juga : Ferdinand Hutahaean Diminta Bertobat dan Belajar Agama dari Habib Rizieq
"Dugaan mafia COVID-19 atas bisnis vaksin atau alat kesehatan dan cek kesehatan melalui swab dan PCR, sehingga bisa tahu kejahatan kemanusian yang biadab dengan ratusan ribu nyawa melayang," imbuhnya.
Oleh karena itu, lanjut Novel, alasan tersebutlah yang memacu semangatnya ingin mencalonkan diri sebagai wakil presiden pada Pilpres 2024 mendatang.
"Insyaallah dengan izin Allah. Kalau Allah jadikan saya wapres, maka saya siap miskin dan apa yang saya dapat semua buat rakyat," sambung Novel Bamukmin.
Baca Juga : Jokowi Inginkan Bendungan Paselloreng Wajo Dukung Sulsel Jadi Lumbung Pangan Nasional
KPK sebelumnya merilis harta kekayaan pejabat selama setahun ini. Komisi antirasuah itu mengungkapkan bahwa 70,3 persen kekayaan para pejabat mengalami kenaikan selama setahun terakhir atau di masa pandemi Covid-19.
Harta kekayaan pejabat yang mengalami kenaikan itu di antaranya Presiden Jokowi yang dilaporkan naik Rp8,8 miliar setahun terakhir. Kekayaan Jokowi itu kini tercatat Rp53,2 miliar.
Sumber: JPNN