RAKYATKU.COM -- Banyak yang sengsara di masa pandemi. Tidak sedikit yang untung besar. Termasuk dari bisnis yang kelihatannya tidak masuk akal.
Kentut (maaf) salah satunya. Seorang wanita sampai menjual angin Rp2,5 juta sekali "preeettttt".
Ini adalah tahun ketiga wanita bernama Lush Botanist itu berbisnis angin. Berawal dari permintaan seseorang secara online.
Baca Juga : Kentut di Ruang Ganti, Marcelo Dikeluarkan dari Tim Utama Lyon
Saat itu, dia diminta buang angin di depan kamera. Ternyata video itu jadi viral. Akhirnya keterusan karena dia bisa mengumpulkan banyak uang.
Dia sampai dijuluki "ratu kentut internet". "Saya telah melakukan bisnis ini selama tiga tahun. Saya terus mendapatkan permintaan berulang kali," katanya seperti dikutip dari Channel 4.
Seperti bisnis pada umumnya, Lush Botanist harus menyiapkan bahan baku untuk memproduksi angin. Tentu saja lewat makanan yang menghasilkan angin.
Baca Juga : Pria Ini Kena Denda Rp8 Juta karena Kentut Terlalu Keras di Taman
Dia mengaku menyesuaikan pola makannya untuk mendapatkan angin dengan kualitas terbaik. Dia menambahkan bahwa parmesan membuat anginnya benar-benar 'sulfur'. Sementara mozzarella memberinya angin berbuih besar.
Dia mengenakan biaya hingga $ 175 atau sekitar Rp2,5 juta per angin yang lewat. Dalam sehari, dia bisa mengumpulkan $ 4.000 atau sekitar Rp57 juta. Wow.
Sampai sekarang, dia telah menghasilkan lebih dari $ 25.000 atau lebih dari Rp358 juta.
Baca Juga : Wanita Ini Hasilkan Puluhan Juta Sebulan dari Video Kentut
Dia menggunakan mikrofon untuk membuat suara anginnya menjadi yang terbaik. Dia juga buang angin di stoples dan mengirimkannya ke pelanggan. Dia juga buang angin di lolipop pilihan pelanggan.
Mendeteksi Penyakit Lewat Kentut
Bagi sebagian orang, kentut itu menjijikkan. Namun, dari segi kesehatan, kentut bermanfaat untuk mendeteksi penyakit dalam tubuh.
Baca Juga : Wanita Ini Dapat DM Orang Misterius, Pengirimnya Bersedia Bayar untuk Dikentuti
Pada beberapa keadaan, kentut adalah pertanda sehat. Seperti pada persalinan caesar. Dokter biasanya menanyakan apakah pasien pasca operasi sudah kentut atau belum. Kalau sudah, berarti sudah aman.
Sebaliknya, jika pasien belum kentut hingga beberapa jam pasca operasi, maka diduga ada masalah dalam proses bedah atau gangguan lainnya.
Suara dan bau kentut juga bisa menjadi sebuah informasi seputar masalah kesehatan yang Anda alami. Bau kentut bisa membuka banyak rahasia tubuh lebih dari sekadar apa yang Anda makan.
Salah satu ciri-ciri kentut yang normal yaitu tidak memiliki bau apapun. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh udara yang tertelan ketika melakukan aktivitas seperti makan, menyeruput minuman berkarbonasi, dan mengunyah permen karet.
Kentut tidak berbau ini umumnya terjadi ketika tubuh tidak dapat mengeluarkan udara yang masuk dalam bentuk sendawa. Alhasil, udara tersebut akan melewati saluran pencernaan dan keluar dalam bentuk lain, yakni buang gas.
Ada juga kentut yang sangat bau. Sebenarnya, bau yang dihasilkan saat kentut merupakan salah satu tanda-tanda pencernaan bekerja dengan baik.
Sayangnya, bila bau kentut yang dikeluarkan sangat mengganggu, ada kemungkinan kondisi ini bisa menjadi pertanda tubuh sedang bermasalah.
Ada beragam hal yang bisa menyebabkan kentut sangat bau dan bisa menjadi salah satu cara deteksi penyakit pencernaan.
Salah satu penyakit yang bisa Anda deteksi melalui bau kentut yaitu intoleransi terhadap makanan tertentu. Sebagai contoh, penyakit Celiac merupakan penyakit autoimun yang disebabkan oleh respons imun terhadap protein gluten.
Respons tersebut memicu peradangan dan cedera di usus yang bisa menimbulkan malabsorpsi. Bahkan, kondisi tersebut bisa ditandai dengan kentut yang sangat bau.
Selain penyakit Celiac, masalah pencernaan lainnya yang bisa dideteksi lewat bau kentut yakni sembelit. Sembelit terjadi akibat penumpukan feses pada usus besar. Bila buang air besar tidak lancar, tentu bisa menyebabkan perkembangan bakteri dan bau.
Tak heran bila orang yang susah BAB sering mengeluarkan gas berbau busuk dan terkadang menyakitkan. Penumpukan bakteri dan infeksi saluran pencernaan. Pada saat tubuh mencerna makanan, sistem pencernaan akan mengekstrak nutrisi dan mengirimkannya ke aliran darah. Sedangkan, sisa limbah akan dikirim ke usus besar.
Di sisi lain, proses pencernaan yang terganggu bisa memicu pertumbuhan bakteri yang berlebihan. Sejumlah bakteri bisa menginfeksi usus dan saluran pencernaan. Akibatnya, produksi gas lebih banyak daripada biasanya dan biasanya disertai dengan bau yang menyengat.
Pada kasus yang jarang, bau kantut bisa menjadi cara deteksi penyakit kanker kolorektal. Jika polip atau tumor terbentuk di saluran pencernaan, hal ini bisa menyebabkan obstruksi usus parsial. Kondisi tersebut yang menjadi penyebab penumpukan gas dan perut kembung.