RAKYATKU.COM - Kementerian Pertanian (Kementan) menetapkan komoditas porang sebagai mahkota pertanian masa depan yang memiliki potensi ekspor cukup besar.
Hal ini terlihat dari catatan ekspor tahun 2020 yang mencapai kurang lebih Rp923,6 miliar.
"Porang menjadi andalan baru dalam peningkatan capaian ekspor produk dalam negeri," ujar Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, Kamis (19/8/2021).
Baca Juga : Kunjungan Kerja ke Gowa, Mentan Ingatkan Distributor Pupuk Tak Macam-macam
Sesuai data yang ada, komoditas porang Indonesia berhasil menembus pasar ekspor berbagai negara di Asia seperti China, Thailand, Taiwan, Vietnam, hingga Jepang. Adapun produk yang diekspor di antaranya berbentuk chip atau tepung.
"Realisasi capaian ekspor porang ini menjadi fokus pemerintah hingga akhir tahun 2021 mendatang untuk meningkatkan industri lanjutannya yaitu beras porang," katanya.
Mentan mengatakan, komoditas porang menjadi andalan baru Kementan bersama pemerintah daerah dan pelaku usaha lainnya untuk melakukan perluasan pasar ekspor dengan alur budi daya porang yang lebih maju hingga proses pengolahan pascapanen.
Baca Juga : Mentan Andi Amran Sulaiman Apresiasi Penjabat Gubernur Prof Zudan
"Kami menjadikan komoditas porang sebagai mahkota pertanian yang masuk dalam program Geratieks (Gerakan Tiga Kali Ekspor)," tutupnya.
Saat ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang mengunjungi pabrik pengolahan porang milik PT Asia Prima Konjac pada Kamis (19/8/2021). Di sana, Presiden akan melakukan groundbreaking perluasan pabrik dan berdialog bersama para petani.
Seperti diketahui, Kementerian Pertanian (Kementan) terus mengembangkan komoditas porang dan sarang burung walet sebagai program super prioritas pertanian masa depan.
Baca Juga : Kementerian Pertanian Beri 300 Beasiswa Pengembangan SDM Sawit untuk Lulusan SMA di Sulsel
Di antaranya dengan mendorong pengolahan sentra porang di Madiun, Provinsi Jawa Timur. Selanjutnya pengembangan juga akan dilakukan di wilayah lain.