Sabtu, 07 Agustus 2021 12:59
Aktivitas beroperasinya 2 unit pompa suplesy 1 unit kapasitas 600 liter/detik dan 1 unit kapasitas 300 liter/detik di sungai Moncongloe Maros , Sabtu, (7/8/2021).
Editor : Trio Rimbawan

RAKYATKU.COM,MAKASSAR-Sabtu 7 Agustus 2021, pasokan air baku yang mulai kembali normal setelah beroperasinya 2 unit pompa suplesy 1 unit kapasitas 600 liter/detik dan 1 unit kapasitas 300 liter/detik di sungai Moncongloe Maros . Dengan begitu, akan membuat distribusi air bersih ke warga kota Makassar akan kembali terlayani.

 

Direktur Teknik Perumda Air Minum Kota Makassar, H. Imran Rosyadi Adnan, ST, MM mengatakan, Instalasi Pengolahan Air (IPA) 2 Panaikang yang merasakan dampak kemarau mulai berangsur membaik walaupun Bendung Lekopancing Maros hingga hari ini masih drop 1,6 meter dibawah batas pelimpahan.

"Debit air yang dihasilkan hampir normal kembali walaupun tidak seperti di musim penghujan."ucap Imran.

Baca Juga : PDAM Makassar Gelar Donor Darah, Kumpulkan 46 Kantong

Sebelumya, Imran menyebutkan, ada lima kecamatan yang bergantung pada IPA 2 Panaikang di antaranya, Kecamatan Ujung Tanah, Tallo, Biringkanaya, Tamalanrea dan sebagian Kecamatan Panakukang.

 

“Untuk kondisi saat ini menurut laporan terakhir dari pengelola instalasi, air yang masuk dari sungai moncongloe sudah mencapai 700 liter per detik ke IPA 2 Panaikang,” terangnya.

Imran pun menuturkan, suplai air yang saat ini mendekati normal di IPA 2 Panaikang tak lepas dari bantuan dua pompa dari intake Malengkeri di Sungai Jeneberang. "Dimana masing-masing pompa bisa menghasilkan kurang lebih 200 liter per detik sehingga bisa produksi air mendekati normal,”lanjutnya.

Baca Juga : Nuansa Lebaran, Beni Harapkan Semangat Tinggi dari Pegawai Perumda Air Minum Kota Makassar

Oleh karena itu, ia mengaku bahwa ketersediaan air bersih untuk masyarakat dapat dilihat dari laporan yang masuk di pengaduan pelanggan.

"Salah satu bukti ketersediaan air di masyarakat, bisa dilihat dari jumlah laporan pelanggan yang masuk ke pengaduan Humas telah menurun hingga saat ini. Dari mulanya hingga puluhan per hari kini sisa satu atau dua orang saja,” tandasnya