Senin, 02 Agustus 2021 09:18
Masjidilharam.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM - Arab Saudi" href="https://rakyatku.com/tag/arab-saudi">Arab Saudi akan menerima 20.000 lebih jemaah, baik dalam maupun dan luar Kerajaan Arab Saudi, untuk melakukan umrah" href="https://rakyatku.com/tag/umrah">umrah dalam beberapa hari mendatang.

 

Itu disampaikan Kementerian Haji dan umrah kepada surat kabar Okaz Sabtu (31/7/2021). Hisham Bin Saeed, juru bicara Kementerian Haji dan Umrah mengatakan, jemaah umrah dari luar Kerajaan hanya akan datang dari negara-negara yang tidak dilarang sesuai dengan instruksi dari Kementerian Kesehatan dan Otoritas Umum Penerbangan Sipil (GACA), dikutip dari Saudi Gazette, Senin (2/8/2021).

Negara-negara yang menghadapi larangan perjalanan ke Arab Saudi adalah India, Pakistan, Mesir, Turki, Argentina, Brasil, Afrika Selatan, Uni Emirat Arab, Ethiopia, Vietnam, Afganistan, dan Lebanon. Sayangnya, Indonesia juga masuk dalam daftar itu.

Baca Juga : Kemenag Minta Jemaah Umrah Tinggalkan Arab Saudi Sebelum 29 Zulkaidah

Larangan tersebut didorong lonjakan kasus COVID-19 dan variannya yang berkelanjutan di negara-negara tersebut.

 

Sekitar 500 perusahaan dan lembaga layanan umrah dan lebih dari 6.000 agen umrah asing disiapkan untuk menerima jemaah umrah asing yang sudah divaksinasi.

Para calon jemaah dapat memesan paket umrah dan melakukan semua pembayaran melalui sekitar 30 situs dan platform elektronik yang tersedia untuk reservasi global, menurut Hani Ali Al-Amiri, anggota Komite Nasional Haji dan Umrah, Saudi Gazette melaporkan.

Baca Juga : Sint Travel: Layanan Umrah Terjangkau dengan Kenyamanan Tetap Jadi Prioritas

Hanya mereka yang telah divaksinasi penuh terhadap COVID-19 yang dapat mengajukan visa umrah. Para calon jemaah umrah juga harus dalam kondisi kesehatan yang prima dan harus mematuhi protokol yang bertujuan untuk memastikan keselamatan jemaah yang datang dari luar negeri, kata anggota komite.

Sumber: Saudi Gazette