Sabtu, 31 Juli 2021 10:43
Ilustrasi.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, JAKARTA - Indonesia mencatat baru sekitar 9,75 persen penduduknya telah menerima dua dosis vaksin COVID-19" href="https://rakyatku.com/tag/vaksin-covid-19">vaksin COVID-19 dari total target sebanyak 208,2 juta.

 

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan hingga Jumat (30/7/2021) angka vaksinasi bertambah sebanyak 993 ribu penyuntikan dalam 24 jam terakhir sehingga total suntikan yang telah diberikan menjadi 67,3 juta dosis.

Jumlah itu terdiri atas 47 juta dosis pertama dan 20,3 juta dosis kedua yang telah disuntikkan sejak program vaksinasi bergulir pada Januari 2021.

Baca Juga : Gebyar Vaksin Covid-19, Pemkab Gowa Siapkan Doorprize Puluhan Sepeda Motor

Pemerintah menargetkan penyuntikan 1 juta dosis vaksin per hari untuk mempercepat pencapaian kekebalan komunitas (herd immunity), tetapi data menunjukkan bahwa target tersebut belum mampu dicapai secara konsisten.

 

Selama Juli 2021, Indonesia hanya mampu delapan kali mencapai target tersebut.

Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Airlangga Hartarto, mengatakan salah satu kendala yang terjadi adalah jumlah stok vaksin yang tersedia pada bulan ini tidak sebanding dengan jumlah yang dibutuhkan.

Baca Juga : Pria Ini Divaksinasi 90 Kali demi Jual Kartu Vaksin Palsu

Indonesia, kata dia, hanya memiliki stok vaksin sekitar 30 juta dosis pada Juli 2021.

“Oleh karena itu pada Juli ini terasa ‘supply’ dan ‘demand’-nya tidak seimbang, ‘demand’-nya lebih besar,” kata Airlangga melalui diskusi virtual dengan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Jumat (30/7/2021).

Airlangga menuturkan suplai vaksin akan bertambah sekitar 43 juta dosis pada Agustus mendatang yang rencananya juga akan didistribusikan ke provinsi-provinsi di luar Pulau Jawa.

Baca Juga : Kemenkes Angkat Bicara Soal Dosis Keempat dan Suntik Vaksin COVID-19 Tiap Tahun

“Di luar Jawa beberapa wilayah rata-rata (vaksinasinya) baru 20 persen bahkan di bawah, kecuali Kepulauan Riau yang sudah sekitar 60 persen,” ujar dia.

Sejumlah daerah melaporkan bahwa stok vaksin habis sehingga harus menghentikan sementara penyuntikan vaksin dosis pertama.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Kediri Alfan Sugiyanto mengatakan stok vaksin yang ada di Kediri, Jawa Timur habis pada Rabu lalu.

Baca Juga : Lebih dari 100 Juta Dosis Vaksin COVID-19 Dibuang gara-gara Kedaluwarsa

Dia berharap kekosongan stok vaksin tidak berlangsung lama demi mempercepat program vaksinasi, mengingat baru 40 persen warga Kota Kediri yang telah divaksin.

Sementara itu, sejumlah daerah seperti Makassar, Sulawesi Selatan; Sleman, Yogyakarta; dan Payakumbuh, Sumatra Barat, juga kehabisan stok vaksin sehingga harus menghentikan sementara program vaksinasi massal pada Jumat.

Juru bicara PT Bio Farma, Bambang Heryanto, mengatakan pemerintah akan terus mempercepat produksi dan distribusi vaksin COVID-19 ke seluruh daerah.

Baca Juga : Pria Ini Mengaku Terima 11 Dosis Vaksin COVID-19, bahkan Pernah 2 Kali Suntikan dalam 30 Menit

“Stok di pusat (Bio Farma) aman, itu yang dikawal cepat proses produksi dan distribusinya,” kata Bambang.

Sumber: Anadolu Agency

BERITA TERKAIT