Selasa, 27 Juli 2021 12:58
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM,RIYADH -- Tak salah jika Mohammad Ramdhan Pomanto dijuluki wali kota visioner. Beberapa idenya kini juga diterapkan beberapa negara di dunia.

 

Makassar Recover, misalnya. Khususnya pelibatan detektor untuk mengetahui kondisi kesehatan warga. Terlepas dari pro kontra yang muncul, ide tersebut kini dijalankan di Arab Saudi.

Lewat tim detektor, Danny Pomanto ingin kondisi kesehatan warga terdata. Terhubung secara online ke pusat data. Lalu, setiap warga mulai anak-anak hingga dewasa dibekali barcode.

Barcode itu menjadi kunci untuk menghadiri sebuah acara atau kegiatan. Ada petugas yang akan menyaring tamu. Mereka yang teridentifikasi positif Covid-19 akan ketahuan lewat scan barcode.

Baca Juga : PPKM Dicabut, Dinkes Sulsel Minta Masyarakat Tetap Vaksinasi Covid-19

Mereka yang positif Covid-19 dipastikan tidak bisa mengikuti acara tersebut. Oleh petugas, warga tersebut akan diarahkan untuk mendapatkan perawatan hingga negatif Covid-19.

 

Nah, kebijakan serupa kini mulai diterapkan di Arab Saudi. Bedanya, di sana terkait vaksin. Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi akan melarang individu yang belum menerima vaksin memasuki gedung pemerintah, menghadiri kegiatan dan acara, dan menggunakan transportasi umum mulai 1 Agustus.

Kementerian mengatakan, mereka akan melarang orang yang tidak divaksinasi dari menghadiri kegiatan ekonomi, komersial, acara budaya, hiburan atau olahraga, atau fasilitas pemerintah atau swasta apa pun. Termasuk lembaga pendidikan, baik yang dipekerjakan di sana atau berkunjung untuk menyelesaikan suatu layanan.

Baca Juga : Presiden Jokowi Vaksinasi Booster Pakai IndoVac, Menkes Budi: Sangat Ampuh

Ia menambahkan bahwa mereka yang telah divaksinasi harus menunjukkan aplikasi Tawakkalna untuk memberikan bukti bahwa mereka telah menerima vaksin.

Kerajaan mengkonfirmasi 12 kematian terkait Covid-19 baru pada hari Senin, meningkatkan jumlah total kematian menjadi 8.179.

Kementerian Kesehatan mengonfirmasi 1.252 kasus baru yang dilaporkan di Kerajaan dalam 24 jam sebelumnya, yang berarti 519.395 orang kini telah tertular penyakit tersebut.
Dari total kasus tersebut, 10.799 masih aktif dan 1.424 dalam kondisi kritis.

Baca Juga : Pakai IndoVac, Presiden Jokowi Resmi Vaksin Covid-19 Dosis Keempat

Menurut kementerian, jumlah kasus tertinggi tercatat di Makkah dengan 316, diikuti Riyadh dengan 265, Provinsi Timur dengan 169, Asir mencatat 145, dan Qassim mengkonfirmasi 81 kasus.

Kementerian kesehatan juga mengumumkan bahwa 1.299 pasien telah pulih dari Covid-19, sehingga jumlah total pemulihan di Kerajaan menjadi 500.428.

Kementerian memperbarui seruannya pada masyarakat untuk mendaftar untuk menerima vaksin, dan mematuhi langkah-langkah dan mematuhi instruksi.

Baca Juga : Pandemi Covid-19 Belum Berakhir, Ahli Epidemiologi Imbau Masyarakat Lengkapi Vaksinasi

Kementerian Perdagangan mengatakan telah melakukan 2.310 kunjungan lapangan di wilayah Madinah selama liburan Iduladha untuk memantau bahwa perusahaan komersial mengikuti langkah-langkah pencegahan.

Selama pemeriksaan, yang meliputi toko makanan, kompleks komersial, pompa bensin, dan toko emas dan logam mulia, tercatat 39 pelanggaran. Pihak berwenang menyita 39.072 produk makanan, dan 6.570 produk yang melanggar spesifikasi standar Saudi. Prosedur reguler dan hukuman dikenakan pada pelanggaran fasilitas.

Sementara Kementerian Agama Islam membuka kembali lima masjid di empat wilayah setelah dievakuasi dan disterilkan. Sementara setelah lima orang dinyatakan positif virus corona, sehingga total masjid yang ditutup dan dibuka kembali setelah disterilkan menjadi 1.898 dalam waktu 170 hari.

Baca Juga : Wali Kota Parepare Instruksikan Dinkes dan RSUD Andi Makkasau Masifkan Vaksinasi

Pandemi virus corona telah mempengaruhi lebih dari 195 juta orang secara global dan jumlah kematian telah mencapai sekitar 4,17 juta.

BERITA TERKAIT