RAKYATKU.COM - Gegara pengawas lalu lintas udara di Bandara Paris Charles de Gaulle, Prancis, salah ucap atau keseleo lidah (slip of tongue), dua pesawat tabrakan" href="https://rakyatku.com/tag/pesawat-tabrakan">pesawat hampir bertabrakan.
Menurut laporan investigasi otoritas keselamatan udara Prancis untuk masyarakat sipil (BEA), peristiwa tersebur terjadi pada 20 Juli 2020 lalu.
Mengutip CNN, Jumat (23/7/2021), insiden itu melibatkan pesawat United Airlines Boeing 787 yang berangkat dari New Jersey dan EasyJet Airbus A320 yang bersiap untuk lepas landas dari Malaga, Spanyol.
Baca Juga : Diterbangkan Kakek 79 Tahun, Pesawat Ini Akhirnya Tabrakan dengan Mobil
Pesawat EasyJet lepas landas dari landasan pacu 09 Right (09R). Sementara United Airlines akan mendarat di 09 Left (09L). Akan tetapi, pengawas lalu lintas mengatakan pesawat dari Malaga itu agar mendarat di 09R.
Para kru pesawat berusaha mengonfirmasi perubahan landasan menggunakan kata, "mengerti" dan "menghindari 09 left", lanjut laporan itu.
Akan tetapi, pengawas udara itu tak meninjau kembali informasi dari kru dan tetap melanjutkan agar EasyJet bersiap lepas landas dari landasan 09R.
United Airlines masih berbaris untuk mendarat di 09L sehingga mereka berpikir mencari cara yang tepat. Namun, saat mereka memeriksanya lagi, pesawat itu justru mendarat di landasan pacu yang sama.
Awak EasyJet bertanya kepada pengontrol mengapa pesawat United Airlines turun di 09R dan memperingatkan potensi tabrakan.
Ketika itu, pesawat terbang dengan ketinggian 300 kaki atau 1.300 meter dari landasan. Baik kru EasyJet maupun pengontrol udara memberi tahu awak United Airlines untuk naik lagi, dan pilot membatalkan pendaratan pesawat itu.
Pada saat pesawat melintasi jalur, mereka hanya dipisahkan jarak 1.300 meter.
Pengawas tidak memiliki jarak pandang langsung ke landasan pacu 09 karena monitor yang menghadap ke landasan tampaknya rusak, sehingga menggunakan layar lain, menurut laporan itu.
Ketika layar yang menghadap ke landasan pacu 09 telah diperbaiki, pengawas langsung khawatir.
Dia juga mengatakan kepada penyelidik bahwa ia bingung akan permintaan sebelumnya dari pesawat yang berbeda untuk mendarat di landasan pacu 09R karena masalah teknis.
BEA menyebut sejumlah faktor berkontribusi terhadap insiden itu, termasuk soal menurunnya kemampuan karena lalu lintas udara berkurang selama pandemi.
Penyelidik juga mengatakan kru United Airlines seharusnya menggunakan istilah "konfirmasi" alih-alih "mengerti" yang tidak sesuai standar komunikasi penerbangan.