Senin, 12 Juli 2021 17:02
Bupati Wajo, Amran Mahmud (kiri).
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, WAJO - Kabupaten Wajo punya lahan tanaman kakao yang luas, bahkan jadi salah satu daerah penyumbang devisa ekspor. Sayangnya, produksi terus turun dari tahun ke tahun karena berbagai kendala. Bupati Wajo, Amran Mahmud, ingin memperbaiki itu.

 

Salah satu terobosan yang diharapkan bisa mengembalikan kejayaan kakao Wajo adalah Sekolah Lapang Budi Daya Kakao. Program ini baru saja dibuka oleh Amran Mahmud di Desa Tanrongi, Kecamatan Pitumpanua, Senin (12/7/2021).

Sekolah Lapang Budi Daya Kakao adalah program Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Rencananya akan dilaksanakan di 10 kecamatan selama 6 kali pertemuan mulai 12 Juli hingga 8 Agustus mendatang.

Baca Juga : Penjabat Bupati dan Forkopimda Pantau Sejumlah TPS di Wajo

Amran Mahmud sangat mengapresiasi dan menyambut baik Sekolah Lapang Budi Daya kakao. Dia berharap lewat langkah ini produksi dan kualitas mutu biji kakao meningkat.

 

"Saya berharap para petani yang menjadi peserta bisa menimba ilmu dan mengajarkan ke petani lainnya sehingga kejayaan kakao di Kabupaten Wajo bisa kembali," harapnya.

Amran Mahmud mengatakan, Wajo punya potensi produksi kakao ketimbang komoditas lainnya. Wajo punya lahan seluas 14.889 hektare.

Baca Juga : Bupati Bersama Forkopimda Wajo Rakor Bahas Pilkada dan Pemberantasan Judi Online

Apalagi, kata dia, Wajo menjadi salah satu daerah penyumbang devisa dari ekspor kakao. Hanya, kondisi tanaman kakao banyak yang kurang produktif bahkan sudah berumur 20 tahun.

Di sisi lain, tanaman muda kurang produktif akibat kurangnya agroinput. "Realitas gagal produksi kebun kakao petani telah berlangsung hampir dua dekade antara 65 persen sampai 90 persen," ujarnya.

Penulis : Abd Rasyid. MS