RAKYATKU.COM - Dengan kemajuan zaman, investasi" href="https://rakyatku.com/tag/investasi">investasi pun kini semakin mudah karena bisa dilakukan secara daring atau online.
Namun, bak pisau bermata dua, kemajuan teknologi untuk memudahkan investasi ini bisa memberikan cuan tinggi pada pelakunya, tetapi juga membuka celah bagi investasi bodong menggaet korban yang kurang waspada saat memilih aplikasi untuk investasi.
Maka dari itu sangat penting memilih investasi terbaik" href="https://pluang.com/">aplikasi investasi terbaik yang punya track record baik dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) untuk menghindari penipuan, seperti aplikasi Pluang contohnya.
Baca Juga : MUI Sulsel Ingatkan Setiap Investasi yang Berbunga Hukumnya Haram
Nah, bagi Anda yang masih bingung harus download aplikasi investasi yang mana, berikut ada tips efektif memilih aplikasi investasi terbaik yang bisa jadi referensi agar Anda tak salah pilih.
1. Cek izinnya terlebih dahulu
Hal pertama yang perlu Anda lakukan sebelum memilih aplikasi untuk investasi adalah mengecek daftar izinnya, apakah sudah terdaftar dan diawasi OJK atau belum.
Jika belum ada ijin OJK, maka lebih baik Anda pilih aplikasi lain yang sudah terdaftar. Hal ini karena OJK adalah badan berwenang yang mengawasi seluruh penyedia jasa keuangan jadi kemungkinan aplikasi tersebut bodong sangat rendah.
Baca Juga : Keamanan Investasi Crypto untuk Jangka Panjang
Untuk mengetahui izin perusahaan yang memiliki aplikasi investasi tersebut, Anda bisa menuju bagian Tentang Kami atau FAQ yang biasanya mencantumkan nomor izin yang terdaftar di OJK maupun Bappebti.
Contohnya saja aplikasi Pluang. Setiap produk investasinya telah memiliki izin dan terdaftar sesuai peraturan perundang-undangan di Indonesia.
Misalnya investasi emasnya yang dikelola oleh PT PG Berjangka yang sudah berlisensi Bappebti, investasi reksadana yang bekerja sama dengan Pluang Grow (PT Sarana Santosa Sejati) sebagai pemegang lisensi Agen Penjual Reksa Dana (APERD) dari OJK, investasi kripto yang didukung Zipmex (PT ZIPMEX Exchange Indonesia) yang telah terdaftar di Bappebti dan investasi indeks saham berjangka S&P 500 yang dikelola oleh PG Berjangka.
2. Tampilannya user friendly
Aplikasi investasi memiliki tujuan untuk mempermudah Anda dalam melakukan investasi, maka salah satu hal yang perlu jadi prioritas adalah apakah aplikasi tersebut punya interface yang user friendly atau tidak.
Tampilan muka aplikasi investasi seharusnya mudah digunakan, fitur-fiturnya jelas dan tidak membingungkan calon investor. Hal ini berhubungan dengan kenyamanan Anda saat menggunakannya nantinya.
3. Pelajari fitur-fiturnya
Agar investasi Anda lancar, Anda perlu mengetahui fitur-fitur apa saja yang ditawarkan aplikasi tersebut. Anda bisa mendapatkan reviewnya secara langsung dari Play Store atau App Store di bagian review maupun menemukan artikel yang membahas aplikasi tersebut.
Mulai dari kemudahan mendaftar, memilih produk investasi, kemudahan mengakses informasi dan tentunya kemudahan membeli dan menjual kembali produk investasi yang dipilih. Cari tahu juga apakah aplikasi tersebut punya biaya tersembunyi atau tidak. Pastikan Anda memiliki info yang cukup mengenai hal ini agar tak salah pilih aplikasi investasi.
4. Pahami skema investasinya
Aplikasi investasi yang kredibel selalu transparan dalam metode pengelolaan dana dari investornya. Skema investasi ini dapat menjadi insight atau pertimbangan bagi calon investor untuk menentukan apakah investasi tersebut layak untuk dipilih atau tidak.
Hindari aplikasi investasi yang menawarkan skema Ponzi yang bisa dipastikan akan berujung pada investasi bodong yang menipu investornya. Anda bisa mencari skema investasi dengan membaca info yang disediakan aplikasi atau website yang memiliki aplikasi tersebut agar lebih yakin apakan akan menggunakan aplikasinya atau pilih aplikasi lain.
5. Jangan tergiur nilai keuntungan yang terlalu tinggi
Cuan atau untung memang jadi salah satu tujuan seseorang berinvestasi. Namun Anda harus waspada jika ada aplikasi yang memberikan janji imbal balik di luar angka normal karena imbal balik pun ada aturannya.
Misalnya saja produk saham dan reksadana punya angka imbal balik normal antara 10--20 persen per tahun atau sekitar kurang lebih 2 persen per bulan. Jadi jangan tergiur jika ada yang menjanjikan imbal balik di atas 50 persen. Ini bisa jadi indikasi aplikasi bodong yang sedang cari mangsa calon investor yang kurang waspada dalam memilih tempat berinvestasi dan ingin untung cepat dalam waktu singkat.
Itulah tadi informasi mengenai cara memilih aplikasi terbaik untuk investasi. Dengan jeli dan tetap waspada saat memilih aplikasi untuk investasi maka Anda bisa menghindarkan diri dari kemungkinan tertipu dan uang raib sia-sia. Selamat berinvestasi!