RAKYATKU.COM - Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto berusaha menyiasati pembatasan. Khususnya pelaksanaan salat Iduladha dan kurban 1442 Hijriah.
Danny --sapaan Ramdhan Pomanto-- ingin salat Iduladha dan kurban tetap digelar di Makassar. Kalau dilarang di masjid, maka harus dicari alternatifnya.
Jalanan salah satu pilihan. Apalagi sudah dipraktikkan pada Idulfitri lalu. Salat digelar di sejumlah ruang terbuka. Lapangan dan jalanan di tingkat RT-RW.
Baca Juga : Calon Wakil Gubernur Sulsel, Azhar Arsyad Berikan Masukan ke KPU untuk Debat Kedua
"Kita sepakat untuk menggelar salat Iduladha di jalanan, karena pelarangan dilakukan di masjid," kata Danny kepada wartawan, Rabu (7/7/2021).
Danny mengaku keputusan tersebut sudah didiskusikan dengan sejumlah ormas Islam di Makassar, seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), hingga Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Makassar.
Danny juga mengaku sudah bersurat ke Menteri Agama. Dia meminta izin agar warga Makassar tetap dibolehkan menggelar salat Iduladha secara berjemaah.
Baca Juga : Pasca Debat, Cawagub 01 Sulsel Akan Kampanye Terbatas di Pangkep
Izin tersebut diperlukan karena Makassar masuk dalam zona oranye Covid-19.
"Kami menulis surat ke Menteri Agama untuk diperkenankan melaksanakan salat Iduladha di jalan-jalan. Termasuk penyelenggaraan kurban di ruang terbuka, sehingga tidak bertentangan imbauan," kata Danny.
Pelaksanaan salat Idulfitri di jalan-jalan berbasis RW untuk menghindari penumpukan jemaah dalam jumlah besar.
Baca Juga : Danny Pomanto Resmikan Posko Pemenangan DIA di Kabupaten Wajo
Sementara terkait pelaksanaan kurban, Danny mengatakan akan segera membuat panduannya. Panitia kurban diharapkan mengantarkan daging ke rumah-rumah warga untuk mencegah kerumunan.
"Dagingnya diantar ke rumah pemegang kupon. Kita lagi atur teknisnya," kata Danny.