Sabtu, 03 Juli 2021 12:02
Satuan Tugas (Satgas) TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-111 Kolaka Timur menggelar penyuluhan tentang bahaya terorisme.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, KOLAKA TIMUR - Satuan Tugas (Satgas) TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-111 Kolaka Timur menggelar penyuluhan tentang bahaya terorisme kepada warga di Desa Ulundoro, Kecamatan Aeere, Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat (2/7/2021).

 

Kegiatan ini mengundang aparat setempat, kepala desa, Kasitrantib, dan masyarakat. Berlangsung di Aula Kantor desa Ulundoro, Komandan SSK, Letda Chb Muchlis, tampil sebagai pemateri.

Muchlis mengatakan, terorisme adalah tindakan yang dilakukan secara sistematik dan saling berkaitan, baik secara perorangan maupun kelompok. Tujuannya untuk memberikan rasa takut di kalangan masyarakat dan penduduk sipil ataupun kepada pemeritah.

Baca Juga : Bupati Kolaka Timur Resmikan Tiga Proyek Karya TMMD Ke-111 yang Jadi Kebanggaan Warga

Beberapa faktor munculnya terorismem, kata dia, yaitu faktor kesenjangan sosial, kehidupan ekonomi yang tidak merata, fanatik pada suatu ajaran agama tertentu yang ditekuninya, hingga wawasan yang sangat kurang terhadap dunia luar sehingga mudah dimasuki ajaran-ajaran sesat.

 

"Mari bersama sama kita menjaga sekeliling kita. Diperlukan adanya kesadaran hidup dalam kedamaian. Sikap apatis dalam bermasyarakat dapat mendorong munculnya kekerasan dari oknum-oknum tertentu yang mengalami pemahaman dangkal akan makna kehidupan sosial yang damai," beber Muchlis.

"Jangan sampai kondisi apatis di dalam masyarakat kian meningkat, karena sikap apatis terbukti telah banyak menjadi salah satu faktor penyebab tumbuhnya aksi terorisme. Mengingat penyebaran aksi terorisme semakin meluas di tanah air bahkan hingga ke elemen-elemen terkecil di masyarakat," tambahnya.

Baca Juga : Gereja Weare Jadi Fasilitas Fisik Terakhir yang Dirampungkan TMMD Koltim

Muchlis menekankan terorisme merupakan ancaman bagi persatuan dan kesatuan negara. Oleh karena itu, pemerintah sangat mengantisipasi agar paham radikal tidak menguasai warga.

"Mari bersama menjaga desa dan bangsa kita demi warisan dan masa depan anak cuci kita," ucap Muchlis.

Penulis : Lisa Emilda