Rabu, 30 Juni 2021 09:34
Editor : Fathul Khair Akmal

RAKYATKU.COM - Penelitian terbaru Thailand membuktikan, herbal asli Indonesia, ekstrak sambiloto" href="https://rakyatku.com/tag/sambiloto">sambiloto, terbukti ampuh membantu melawan covid-19" href="https://rakyatku.com/tag/covid-19">Covid-19.

 

Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), dr. Inggrid Tania mengatakan, senyawa aktif dalam sambiloto seperti andrographolide bisa menghambat virus SARS CoV 2 memperbanyak diri atau bereplikasi di dalam tubuh.

"Andrographolide dapat berikatan dengan protein virus SARS coV 2 dan melalui serangkaian mekanisme, mampu menghambat replikasi virus SARS CoV 2 serta mengurangi peradangan," tulis dr. Inggrid dikutip dari suara.com.

Baca Juga : Wali Kota Makassar Ingatkan Varian Baru Covid-19

Pemerintah Thailand melaksanakan uji klinik di beberapa rumah sakit, untuk membuktikan jika ekstrak sambiloto aman dikonsumsi oleh pasien terkonfirmasi positif Covid-19 bergejala ringan.

 

Bahkan efektif memperbaiki kondisi pasien hanya dalam 3 hari intervensi ekstrak sambiloto dan tanpa efek samping.

"Jika sambiloto ini dikonsumsi oleh pasien dalam waktu 72 jam, setelah timbul gejala," jelas dr. Inggrid.

Baca Juga : Waspada! COVID-19 Varian XBB Terdeteksi di Indonesia

Hasilnya, kini pemerintah Thailand menyetujui penggunaan ekstrak sambiloto sebagai terapi komplementer atau pelengkap pada pasien Covid-19 di 5 rumah sakit Thailand.

"Karena bermanfaat menurunkan tingkat keparahan wabah dan memotong biaya pengobatan," imbuh dr. Inggrid.

Sementara itu penelitian ekstrak sambiloto juga dilakukan di Indonesia, yang disebut penelitian bio informatika dan in vitro membuktikan jika sambiloto memiliki khasiat sebagai antivirus terhadap SARS CoV 2.

Baca Juga : Berlaku 17 Juli 2022, Kemenhub Terbitkan Surat Edaran Perjalanan Dalam dan Luar Negeri

"Sambiloto secara empirik sudah lama dipakai di banyak negara untuk meredakan gejala demam sakit tenggorokan batuk yang terjadi pada infeksi virus," pungkas dr. Inggrid.