Minggu, 27 Juni 2021 09:01
Ilustrasi (660 News)
Editor : Fathul Khair Akmal

RAKYATKU.COM - varian delta" href="https://rakyatku.com/tag/varian-delta">Varian Delta yang menjadi mutasi baru covid-19" href="https://rakyatku.com/tag/covid-19">Covid-19, betul-betul bikin cemas. Covid-19 varian Delta disebut bisa menyebar hanya dengan berpapasan. Simak gejala varian Delta di bawah ini.

 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, varian Delta sudah terdeteksi di lebih dari 80 negara. Hasil temuan, penyebaran virus ini disebut sangat cepat. Hanya dalam hitungan detik.

"Makanya pejabat kesehatan Australia mengingatkan bahwa penularan virus tidak lagi membutuhkan waktu 15 menit, tapi dimungkinkan bisa dalam hitungan detik," tulisnya, Jumat (25/06/2021).

Baca Juga : Wali Kota Makassar Ingatkan Varian Baru Covid-19

Hal ini ditemukan dari hasil tracing di Australia atas kasus yang terjadi di salah satu negara bagiannya di New South Wales. Penularan terjadi di pusat perbelanjaan Bondi Junction Westfield, yang menunjukan cepatnya penularan dari varian Delta ini.

 

Ahli virologi Universitas Griffith Lara Herrero mengatakan dalam momen transmisi yang terekam di CCTV itu, virus didapati bertahan di udara cukup lama sehingga seseorang bisa menghirupnya dan terinfeksi. Transmisi kontak sekilas ini telah didukung oleh pernyataan-pernyataan beberapa tokoh.

Salah satu yang memperingati cepatnya penularan varian Delta, yakni Menteri Kesehatan New South Wales Brad Hazzard dan juga ahli epidemiologi dunia Eric Feigl-Ding.

Baca Juga : Waspada! COVID-19 Varian XBB Terdeteksi di Indonesia

"Secara global Varian Delta memang menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 yang tinggi di beberapa negara, termasuk Indonesia. Kabar baiknya, sebagian besar vaksin yang beredar, masih bisa bekerja melawan Varian Delta ini," katanya.

Alon Rappaport selaku Direktur medis Pfizer di Israel mengklaim bahwa vaksin Pfizer sangat efektif melawan varian Delta. Bahkan ia mengklaim 90 persen efektif melawan varian yang pertama kali ditemukan di India.

"Data yang kami punya hari ini, akumulasi dari penelitian yang kami lakukan di lab dan termasuk data dari tempat-tempat di mana varian Delta, menunjukkan bahwa vaksin kami sangat efektif sekitar 90 persen dalam mencegah penyakit virus Corona COVID-19," jelas Alon Rappaport yang dikutip dari Hindustan Times, Jumat (25/6/2021).
 
Terkait dengan gejala, Eric menjelaskan infeksi varian corona Delta masih memiliki kesamaan gejala dengan varian lainnya.
 
Umumnya, orang yang terinfeksi Covid-19 akan menderita demam, sesak napas, dan batuk. Beberapa pasien Covid-19 juga dilaporkan mengalami gangguan pencernaan.

Pada pasien Covid-19 yang terinfeksi varian delta, ada gejala tambahan yang biasa ditemukan. Beberapa di antaranya seperti sakit kepala, sakit di saluran pendengaran, telinga berdenging atau linu di bagian dalam.

Baca Juga : Berlaku 17 Juli 2022, Kemenhub Terbitkan Surat Edaran Perjalanan Dalam dan Luar Negeri

"Pada varian corona delta, sakit jadi lebih berat, kalau dia sesak napas akan lebih sesak, ada juga ditemukan gejala berupa sakit telinga," ujar Eric.

Meski ditemukan gejala sakit telinga, Eric belum bisa menjelaskan lebih lanjut mengapa infeksi Covid-19 juga berdampak hingga saluran pendengaran.