RAKYATKU.COM,MAKASSAR - Pemerintah Kota Makassar telah memberikan edukasi terhadap tim satgas yang masuk dalam program Makassar Recover. Khususnya terkait etika dalam mengedukasi masyarakat yang melanggar protokol kesehatan.
Koordinator Makassar Recover Bidang Pemulihan Ekonomi, Mohammad Roem mengatakan, jauh sebelum Makassar Recover, Wali Kota Makassar, Danny Pomanto telah memberikan arahan terhadap seluruh satgas untuk bertindak secara persuasif terhadap masyarakat.
Hal itu terungkap dalam diskusi publik yang digelar Polinet dengan tema "Sudah Tepatkah Konsep Adaptasi Sosial dan Pemulihan Ekonomi" di Warkop Daily, Jalan Nusantara, Jumat (16/6/2021).
Baca Juga : Komitmen Pencegahan Penyebaran Virus Covid-19 di Lingkup Dishub Makassar
"Tim satgas yang tergabung dalam Makassar recover itu telah diberikan arahan Pak Wali Kota untuk bertindak persuasif bukan malah bertindak agresif terhadap masyarakat jika melihat masyarakat melanggar prokes," ujar Muhammad Roem saat menjadi narasumber di acara diskusi publik tersebut.
Ia menilai, mungkin saja ada oknum-oknum di Satgas Raika yang bertindak semena-mena dalam pembubaran pengunjung warkop atau kafe.
"Yang bertindak secara agresif itu mungkin oknum-oknum satgas saja karena Pak Wali melarang keras satgas bertindak di luar kendali. Apalagi sampai menyita kursi jika melanggar jam malam," katanya.
Baca Juga : Camat Sangkarrang Apresiasi Kinerja Dinas Kesehatan Adakan Vaksinasi di Pulau
Direktur Public Policy Network, Rizal Pauzi menilai tindakan represif Tim Satgas Makassar Recover belum efektif.
Menurutnya, Makassar Recover hanya membuat para pengusaha tidak jujur kepada tim satgas pengurai massa (Raika) jika telah melewati pembatasan jam malam.
"Saya rasa Makassar Recover hanya membuat masyarakat atau pengusaha tidak jujur. Jika ada tim Satgas Raika yang mendatangi tempatnya, pasti mereka bergegas menutup tapi jika satgas sudah balik, pasti mereka membuka kembali," katanya.
Baca Juga : Takjub Penanganan Covid-19, Bupati Sleman Berguru Program Makassar Recover
Ia menilai tim satgas Raika hanya memberikan rasa "ketakutan" masyarakat lantaran para petugasnya terkadang ada bertindak represif dan cenderung bukan mengedukasi.
"Masyarakat hanya menilai tim dari Satgas Raika bertindak represif bukan mengedukasi maunya lebih banyak edukasi karena masyarakat belum tahu apa itu Makassar Recover," tambahnya.
Ia menambahkan bahwa jika program Makassar Recover sudah baik dalam mencegah penyebaran Covid-19 di Kota Makassar tetapi petugas di lapangan sebaiknya mengedukasi masyarakat.
Baca Juga : Program "Makassar Recover"Berhasil Raih Penghargaan Indonesian Awards 2021, Danny:Sinergitas Semua Pihak
"Makassar Recover sudah cukup bagus tetapi petugas di lapangan yang perlu cukup dibina agar tidak melakukan tindakan represif di masyarakat," tambahnya.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Usaha Hiburan Makassar (AUHM), Zulkarnain Ali Naru menjelaskan bahwa
setiap bar, pub, dan rumah bernyanyi keluarga di Kota Makassar telah dilengkapi CCTV dan live zoom sebagai bentuk dukungan terhadap Makassar Recover.
CCTV dan Zoom tersebut bagian dari satgas Internal Task Force yang telah dibentuk oleh AUHM. Server dari CCTV dan zoom sudah dikonekkan dikecamatan dan satgas Raika.
Baca Juga : Pemkot Gencar Vaksinasi, Hasilnya Makassar jadi Zona Kuning, Danny:Jangan Lengah Ingat Prokes
"Jadi CCTV dan Zoom yang berada di bar, pub dan rumah bernyanyi keluarga sudah kami konekkan di kecamatan dan satgas Raika sebagai dukungan kita terhadap Makassar recover," ujarnya.
Selain CCTV dan Zoom, lanjutnya tim dari Internal Task Force juga telah ditempatkan dipintu masuk di semua tempat usaha hiburan di Kota Makassar.
"Kami juga sudah tempatkan tim Satgas AUHM di pintu masuk di semua tempat usaha hiburan untuk menerapkan protokol kesehatan 3M yaitu mencuci tangan, menjaga jarak, dan mengecek suhu badan," pungkasnya.