Selasa, 15 Juni 2021 19:25
Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto.
Editor : Nur Hidayat Said

 

 

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Wali Kota Makassar, tpa antang" href="https://rakyatku.com/tag/mohammad-ramdhan-pomanto">Mohammad Ramdhan Pomanto, menjadi narasumber dan penanggap acara dalam diskusi teknologi pengolahan sampah berbasis lingkungan dan skema pembiayaan untuk proyek strategis nasional.

Diskusi ini terkait pengelolaan sampah menjadi energi listrik yang diadakan Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) Kementerian Koordinator Perekonomian (Kemenko Perekonomian) secara virtual, Selasa (15/6/2021).

Baca Juga : Optimisme Makassar Menjadi Kota Kreatif UNESCO Berkat Keunikan Coto Makassar

Dalam paparannya, Danny Pomanto, sapaan Wali Kota Makassar, menyebutkan kesiapan tpa antang pltsa" href="https://rakyatku.com/tag/tpa-antang">TPA Antang untuk menerima investasi PLTSa. Hal itu dapat dilihat dari isu yang paling krusial, yakni kapasitas yang sudah penuh hingga mencapai ketinggian 15 meter.

 

"Polusinya hingga ke permukiman warga. Kita juga sudah punya 1.000 bank sampah yang bisa mereduksi sampah hingga 30 persen dari total produksi. Dari hasil analisis, kami membutuhkan penambangan TPA kami dijadikan bahan ajar untuk PLTSa ini," ucapnya.

Danny memiliki mimpi agar pengelolaan sampah ditata dengan baik. Gas metan yang teratur dan sistem sanitary yang smart.

Baca Juga : Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar Terima Kunjungan Tim Morula IVF

Namun, Danny meminta jika ada investor, maka tiping fee yang paling rendah karena ini menjadi pertanggungjawaban APBD. Selain itu, Danny juga tak akan menghapus 1.000 bank sampah.

"Meskipun ada teknologi nanti, bank sampah tak akan dihapus. Karena itu yang memperkuat pengelolaan sampah nantinya. Ini sebuah momen re-desain master plan persampahan yang apik. Saya mau yang ditambang itu justru TPA sekarang. Itu yang diambil untuk dibakar. Bukan sampah baru. Karena sampah baru tidak cukup volumenya karena 66 persen sampah organik. Organik sendiri urusannya," jelasnya.

Danny menargetkan lelang investasi akan dilakukan pada Desember 2021. Pada 2022 sudah masuk tahap desain, 2023 percobaan operasi, dan 2024 sudah beroperasi penuh.

Baca Juga : KALLA dan Pemkot Makassar Teken MoU Revitalisasi Taman Hasanuddin

"Tadi sepakat juga teman-teman dari ITB, LIPI, teknologi dari seluruh dunia ternyata kita tepat sekali mengantisipasinya. Jadi kita sebenarnya sudah matang. Tinggal timnya saja saya bentuk. Setelah resetting baru kita persiapkan tender," papar Danny.

Danny pun membuka pintu investasi sebesar-besarnya dengan harapan agar pengelolaan sampah di Kota Makassar bisa tertata dengan baik.