Jumat, 11 Juni 2021 12:02
Sekretaris Daerah Provinsi (Sekprov) Sulsel, Abdul Hayat Gani.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Tenaga fungsional Aparatur Sipil Negara (ASN) mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Permendes Nomor 20 Tahun 2020 di Hotel Gammara Makassar, Kamis malam (10/6/2021).

 

Bimtek yang membahas pedoman perhitungan formasi jabatan fungsional penggerak swadaya masyarakat ini, berlangsung selama dua hari dan melibatkan 50 lebih peserta, baik internal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), maupun fungsional perwakilan dari pemprov sulsel" href="https://rakyatku.com/tag/pemprov-sulsel">Sulawesi Selatan (Sulsel), Sumatra, Bali, Papua, dan Maluku.

Dalam kesempatan itu, Sekretaris Daerah Provinsi (Sekprov) Sulsel, Abdul Hayat Gani, mengatakan untuk saat ini tenaga fungsional diharapkan mampu melakukan analisis kinerja yang baik dan profesional, efektif, dan efisien.

Baca Juga : Pemerintah Provinsi Terus Berupaya untuk Menurunkan Stunting di Sulsel

"Jangan merasa kecil hati di fungsional karena ini tergantung yang membutuhkan (organisasi perangkat daerah). Kita pastikan kerja profesional dalam menjalankan tugas dengan baik. Jangan ada yang terkesan bahwa fungsional tidak ada jabatan, ada yang tingkat satu dan lainnya," kata Abdul Hayat.

 

Selain itu, kata dia, tenaga fungsional tentunya lebih mengerti apa saja kebutuhan yang sangat urgen dalam mengelola tugasnya masing-masing. Olehnya itu, diharapkan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni.

"Tenaga fungsional harus tahu apa saja yang sangat urgen yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Dan ini memang membutuhkan SDM yang sangat kuat, dan tentunya membutuhkan pemahaman," tambahnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendes PDTT, Taufik Madjid, yang juga hadir dalam kegiatan ini menitipkan secercah harapan dari seluruh tenaga fungsional ASN yang hadir.

Baca Juga : Evaluator Kemendagri Sebut Kinerja Prof Zudan di Sulsel Sangat Baik

"Ada secercah harapan yang harus kita manfaatkan dari seluruh tenaga fungsional ASN, dengan berbagai agenda besar organisasi pemerintahan ke depannya," kata Taufik.

Meskipun sendi-sendi ekonomi nasional maupun daerah berubah secara dramatis selama pandemi COVID-19 ini, bukan halangan bagi fungsional ASN untuk ikut andil menciptakan kreativitas dalam menjalankan tugas dan fungsinya di tempat masing-masing.

"Perubahan itu sangat penting dalam ASN untuk menciptakan fungsional yang kreatif dan inovatif. Karena anda lebih ahli dari yang lainnya dan insentifnya naik. Kita butuh tenaga kreatif dari fungsional ini," harapnya.

Baca Juga : Enam Bulan Menjabat Gubernur Sulsel, Akademisi Unhas Puji Kepemimpinan Prof Zudan

Taufik mengaku, selama ini kebijakan nasional sudah berpusat di pemerintah provinsi, kabupaten/kota, bahkan sudah di pemerintah desa. Dengan begitu, dibutuhkan kemampuan SDM yang mumpuni untuk melakukan pengontrol dan evaluasi kebijakan tersebut.

"Karena kita berharap pembangunan Indonesia harus dimulai dari desa. Mari kita sama-sama membangun Indonesia dari desa. Kita mau desa ini mandiri dan kuat dengan kemampuan SDM mereka," ucapnya.

"Bapak-ibu sekalian mudah-mudahan Bimtek kita bisa dipahami dan diharapkan bisa bermanfaat bagi diri sendiri maupun pemerintah kita," imbuhnya.

Penulis : Syukur