Rabu, 02 Juni 2021 08:40
Korban penerkaman buaya sedang mendapat perawatan medis (Istimewa)
Editor : Fathul Khair Akmal

RAKYATKU.COM - Seorang kakek bernama di Kalimantan Tengah, Isal (70) digigit buaya" href="https://rakyatku.com/tag/buaya">buaya saat hendak berwudu. Kakek Isal mengambil air wudu di Sungai Mentaya.

 

Beruntung, nyawa korban masih bisa diselamatkan dari buaya" href="https://rakyatku.com/tag/buaya">buaya.

"Beliau menderita luka robek di kaki akibat gigitan buaya. Saat ini mendapat perawatan di rumah," kata salah seorang kerabat korban, Chandra, dikutip dari Antara, Selasa (1/6/2021).

Baca Juga : Heboh, Pria Memakai Kaos Oblong Bersarung Biru Munculkan Uang dari Balik Bantal

Peristiwa ini diketahui terjadi pada Senin (31/5), sekitar pukul 19.00 WIB. Isal hendak mengambil air wudu di sungai untuk melaksanakan Salat Isya.

 

Dia menuju titian yang menjulur ke sungai di belakang dapur rumahnya. Saat sedang berwudu, seekor buaya tiba-tiba muncul dari dalam air dan menyambar kaki kirinya.

Korban pun berjuang melepaskan diri dari gigitan hewan buas tersebut. Usahanya berhasil dan Isal langsung bergegas naik untuk menghindari serangan susulan buaya.

Baca Juga : Wanita Ini Cek Rekening Bank Setelah 60 Tahun, Perubahan Saldonya Bikin Kaget

Akibat kejadian itu, korban menderita luka robek di paha kirinya. Dia mendapat beberapa jahitan pada luka tersebut.

Warga mengatakan kemunculan buaya memang bukan hal yang aneh bagi mereka. Karena itu, mereka bersyukur Isal masih selamat.

"Kalau ada kejadian seperti ini lagi, pasti warga semakin berhati-hati saat beraktivitas di sungai. Buaya memang sering muncul," kata Suni, warga lainnya.

Baca Juga : Viral Petani Ukraina "Curi" dan Tarik Tank Rusia Pakai Traktor

Sebelumnya, di awal tahun 2021 seorang nenek bernama Bahriah juga diterkam buaya ketika mencuci tangan setelah BAB di pinggir Sungai Mentaya. Nenek ini menderita putus tangan kiri dan patah kaki kiri.

BKSDA mengimbau warga agar lebih hati-hati, terutama saat hari masih gelap, karena populasi buaya di Sungai Mentaya diperkirakan masih cukup banyak.