Selasa, 25 Mei 2021 22:41
Moh Ramdhan Pomanto
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM,MAKASSAR -- Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto mengungkap beberapa rencana terkait program Makassar Recover.

 

Salah satunya soal pembentukan Covid Hunter. Itu diungkap di sela-sela salat khusuf atau salat gerhana bulan berjemaah di rooftop kediaman pribadinya, di Jalan Amirullah, Rabu (26/5/2021).

Salat berjemaah ini dihadiri beberapa kepala SKPD terkait, serta yang lainnya melakukan salat khusuf tersebut di masjid-masjid yang terletak dekat kediaman masing-masing.

Baca Juga : Wali Kota Makassar Ingatkan Varian Baru Covid-19

Sebelum melaksanakan salat khusuf yang dipimpin Ustaz Syaibani Mujiono, Danny melaksanakan salat magrib dan isya terlebih dahulu.

 

Sebelum salat khusuf, Ustaz Dr Akrama Hatta Lc MA tampil menjelaskan tata cara salat gerhana.

Sementara Danny Pomanto mengatakan, salat gerhana ini berbeda dari salat gerhana yang digelarnya lima tahun lalu. Akibat pandemi, akhirnya salat berjemaah digelar secara terbatas dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Baca Juga : Waspada! COVID-19 Varian XBB Terdeteksi di Indonesia

"Alhamdulillah hari ini ada dua peristiwa penting yang kita peringati. Blood moon bersamaan dengan hari raya Waisak. Di ruang terbuka ini kita shalat khusuf meskipun terbatas. Coba tidak pandemi, kita gelar di anjungan atau di Karebosi," ujarnya.

Danny juga meminta jemaah usai salat khusuf untuk mendoakan Kota Makassar agar bisa pulih dari virus Covid-19.

"Hari ini kasus Covid-19 di Makassar sedikit meningkat. Capai di angka 43 orang. Kita harus kerja sama dan mendoakan Kota Makassar agar Makassar bisa segera bebas dari Covid-19," sebutnya.

Baca Juga : Berlaku 17 Juli 2022, Kemenhub Terbitkan Surat Edaran Perjalanan Dalam dan Luar Negeri

Jika angka positif Covid-19 terus bertambah maka Danny akan segera bertindak. Ia membentuk tim “Covid Hunter” yang akan dilaunching Jumat 28 Mei 2021.

Covid Hunter ini di dalamnya terdapat tenaga kesehatan, dokter, dan kerja sama TNI Polri. Mereka bertugas “memburu” para pasien suspect dan mentracing sekitarnya.

“Jadi kita tandai rumahnya dengan tulisan rumah ini dalam pengawasan pemerintah kota. Setelah itu kita tes semua tempat ngopinya, kantornya, dan tetangga-tetangganya. Jadi hati-hatiki. Kalau positif pasti saya akan lock down kantor dan tempat ngopi yang tidak taat prokes,” paparnya.

Baca Juga : Cegah Penyebaran Covid-19 Jelang Pembelajaran Tatap Muka Pemkot Makassar Lakukan Penyemprotan Disinfektan

Danny berharap langkah yang diambilnya dapat menekan angka penyebaran Covid-19 di Makassar. Agar pemulihan ekonomi dan adaptasi sosial di Kota Makassar bisa segera dijalankan tanpa adanya virus yang menggangu.