Kamis, 27 Mei 2021 09:33

Alasan Perusahaan Tambang Emas Masmindo Belum Berproduksi

Fathul Khair Akmal
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Alasan Perusahaan Tambang Emas Masmindo Belum Berproduksi

Perusahaan tambang emas, PT Masmindo Dwi Area, sudah melakukan eksplorasi dan pengkajian terhadap kandungan sumber daya di wilayah Desa Rante Balla, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

RAKYATKU.COM, JAKARTA - Perusahaan tambang emas, PT Masmindo Dwi Area, sudah melakukan eksplorasi dan pengkajian terhadap kandungan sumber daya di wilayah Desa Rante Balla, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Namun, hingga saat ini PT Masmindo Dwi Area yang merupakan perusahaan joint venture antara PT Nusantara dan PT Indika Energy Tbk itu belum juga berproduksi.

Untuk diketahui, PT Nusantara yang berasal dari Australia itu menguasai 75 persen saham di PT Masmindo dan saat ini sudah melantai di pasar bursa Melbourne, Australia. Sedangkan rekannya, PT Indika Energy hanya kebagian 25 persen saham.

Baca Juga : OTK Menyerang Penambang Emas di Papua, 1 Orang Tewas Tertembak

CEO and Managing Director Nusantara Resources Ltd (NUS) Neil Withaker belum memberikan respons langsung terkait alasan belum dilakukan produksi tambang emas di Kabupaten Luwu, Sulsel.

Sementara itu, Corporate Communications PT Maspindo Dwi Area, Dwiwati Riandhini membenarkan belum dilakukan produksi di kawasan tambang emas tersebut.

Menurut Dria sapaan akrab Dwiwati Riandhini, saat ini pihaknya sedang dalam tahap penyelesaian Frond End Engineering Design (FEED) atau desain teknik tambang & financial modelling.

Baca Juga : 50 Penambang Emas Diperkirakan Tewas Tertimbun di Kongo

Dria menjelaskan Masmindo relatif baru dalam melakukan eksplorasi, yakni mulai tahun 1998. Sebelum Maspindo, menurut Dria, sudah ada perusahaan yang mekakukan eksplorasi di kawasan tersebut.

“Eksplorasi tambang itu memang butuh waktu, enggak sebentar. Bisa 15-20 tahun. Jadi, kami sekarang baru selesai pada tahap eksplorasi,” ungkap Dria ketika dihubungi wartawan pada Rabu (26/5/2021).

“Jadi, ketika ditanyakan kenapa belum produksi, ya, karena sampai saat ini kami sedang menyelesaikan Frond End Engineering Design (FEED) atau desain teknik tambang & financial modelling,” ujar Dria menegaskan.

Baca Juga : 50 Penambang Emas Diperkirakan Tewas Tertimbun di Kongo

Dria memprediksi kegiatan produksi paling cepat tahun 2023/2024. Dia menyebut setelah desain teknik tambang & financial modelling, dilanjutkan pembebasan lahan dan konstruksi.

“Jadi, setelah pembebasan lahan, kemudian konstruksi kira-kira tiga tahun. Setelah itu baru produksi,” ujar Dria.

Sementara itu, Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Mineral Ditjen Minerba Kementerian ESDM Sugeng Mujiyanto mengatakan PT Masmindo Dwi Area telah melakukan eksplorasi. Namun, posisi terakhir pada Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) tahun 2021.

Baca Juga : 50 Penambang Emas Diperkirakan Tewas Tertimbun di Kongo

Sugeng meminta untuk mengkaji ulang status sumber daya dan cadangan secara detail.

Sugeng menilai PT Masmindo Dwi Area merupakan KK yang telah memasuki tahap operasi produksi, namun kegiatannya tidak menunjukan konstruksi secara signifikan.

“Telah diberikan surat peringatan agar perusahaan lebih serius dalam melakukan tahap Operasi Produksi terutama kegiatan konstruksi. Karena sebenarnya kegiatan konstruksi itu sebagai implementasi dari dokumen FS yang telah dikaji dan disetujui. Seharusnya perusahaan tidak banyak mengalami kendala,” ujar Sugeng, Rabu (26/5).

Baca Juga : 50 Penambang Emas Diperkirakan Tewas Tertimbun di Kongo

Sugeng menjelaskan PT Masmindo telah menyampaikan RKAB dan telah dibahas. Hasil pembahasan sudah disampaikan ke perusahan tetapi belum seluruhnya diperbaiki oleh perusahaan sehingga RKAB belum dapat disetujui oleh pemerintah.

“Pemerintah bersama perusahaan (Masmindo) telah melakukan evaluasi. Sampai saat ini perbaikan RKAB belum sesuai hasil evaluasi maka diminta kepada perusahaan segera memperbaiki kembali,” ujar Sugeng dalam rilia yang diterima Rakyatku.com.

Sugeng menambahkan pemerintah telah melakukan teguran kepada perusahaan baik langsung ataupun tertulis.

Baca Juga : 50 Penambang Emas Diperkirakan Tewas Tertimbun di Kongo

Kepala Sub Bagian Hukum Ditjen Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Sonny Heru Prasetyo menambahkan PT MDA telah melakukan kegiatan eksplorasi namun posisi terakhir pada RKAB tahun 2021 diminta untuk mengkaji ulang status sumber daya dan cadangan secara detail.

“PT MDA merupakan KK yang telah memasuki tahap operasi produksi (fase konstruksi), namun kegiatannya tidak cukup signifikan. Perusahaan telah diberikan peringatan agar melakukan kegiatan secara serius,” ujar Sonny.

Menurut Sonny, Pemerintah akan terus memantau kinerja perusahaan, dan tidak menutup kemungkinan akan memberikan sanksi administratif yang lebih berat.

Baca Juga : 50 Penambang Emas Diperkirakan Tewas Tertimbun di Kongo

Sonny menyebut PT MDA telah menyampaikan RKAB 2021. Berdasarkan hasil evaluasi Pemerintah, menurut Sonny, PT MDA telah diminta untuk menyampaikan perbaikan.

“Hingga saat ini persetujuan atas RKAB Tahun 2021 belum diberikan mengingat catatan perbaikan dari pemerintah belum ditindaklanjuti oleh PT MDA,” ujar Sonny.

Terpisah, Head of Corporate Communications PT Indika Energy Tbk Ricky Fernando mengatakan sebagai pemegang saham, Indika Energy berharap Masmindo dapat segera memulai kegiatan operasi produksi.

Baca Juga : 50 Penambang Emas Diperkirakan Tewas Tertimbun di Kongo

“Indika Energy tentu berharap Masmindo dapat segera beroperasi,” tegas Ricky.

Menurut Ricky, Indika Energy telah meminta kejelasan Masmindo untuk segera melakukan kegiatan operasi produksi. Sampai saat ini, Masmindo masih dalam tahap penyelesaian pembebasan lahan.

“Indika Energy berharap pembebasan lahan dapat segera diselesaikan supaya dapat segera melakukan operasi produksi,” ujar Ricky.

Baca Juga : 50 Penambang Emas Diperkirakan Tewas Tertimbun di Kongo

Ricky menambahkan Indika Energy sebagai perusahaan nasional akan terus mendukung Masmindo untuk dapat segera melakukan operasi produksi, sehingga bersama-sama dengan Masmindo dan Nusantara Resources dapat melakukan produksi dan memberikan kontribusi kepeada masyarakat sekitar.

#Tambang Emas