Rabu, 26 Mei 2021 21:38
Suasana salat gerhana bulan di rooftop kediaman Danny Pomanto yang dipimpin Ustaz Syaibani Mujiono, Rabu malam (26/5/2021).
Editor : Alief Sappewali

 

 

RAKYATKU.COM,MAKASSAR -- Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto melakukan salat khusuf atau salat gerhana bulan berjemaah di roof top kediaman pribadinya, di Jalan Amirullah, Rabu (26/5/2021).

Salat berjemaah ini dihadiri beberapa kepala SKPD terkait, serta yang lainnya melakukan salat khusuf tersebut di masjid-masjid yang terletak dekat kediaman masing-masing.

Baca Juga : Danny Pomanto Berhasil Antar Makassar Masuk Daftar Smart City Indeks 2024

Sebelum melaksanakan salat khusuf yang dipimpin Ustaz Syaibani Mujiono, Danny melaksanakan salat magrib dan isya terlebih dahulu.

 

Sebelum salat khusuf, Ustaz Dr Akrama Hatta Lc MA tampil menjelaskan tata cara salat gerhana.

Sementara Danny Pomanto mengatakan, salat gerhana ini berbeda dari salat gerhana yang digelarnya lima tahun lalu. Akibat pandemi, akhirnya salat berjemaah digelar secara terbatas dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Baca Juga : Wali Kota Apresiasi Konten 18 Revolusi Pendidikan di Makassar

"Alhamdulillah hari ini ada dua peristiwa penting yang kita peringati. Blood moon bersamaan dengan hari raya Waisak. Di ruang terbuka ini kita shalat khusuf meskipun terbatas. Coba tidak pandemi, kita gelar di anjungan atau di Karebosi," ujarnya.

Danny juga meminta jemaah usai salat khusuf untuk mendoakan Kota Makassar agar bisa pulih dari virus Covid-19.

"Hari ini kasus Covid-19 di Makassar sedikit meningkat. Capai di angka 43 orang. Kita harus kerja sama dan mendoakan Kota Makassar agar Makassar bisa segera bebas dari Covid-19," sebutnya.

Baca Juga : Indira Yusuf Ismail Cerita Inovasinya Pimpin Deretan Organisasi Perempuan

Jika angka positif Covid-19 terus bertambah maka Danny akan segera bertindak. Ia membentuk tim “Covid Hunter” yang akan dilaunching Jumat 28 Mei 2021.

Covid Hunter ini di dalamnya terdapat tenaga kesehatan, dokter, dan kerja sama TNI Polri. Mereka bertugas “memburu” para pasien suspect dan mentracing sekitarnya.

“Jadi kita tandai rumahnya dengan tulisan rumah ini dalam pengawasan pemerintah kota. Setelah itu kita tes semua tempat ngopinya, kantornya, dan tetangga-tetangganya. Jadi hati-hatiki. Kalau positif pasti saya akan lock down kantor dan tempat ngopi yang tidak taat prokes,” paparnya.

Baca Juga : Hadiri Pembukaan Rakernas BEM PTMAI, Wali Kota Makassar: Mahasiswa Pemegang Kunci Indonesia Emas

Danny berharap langkah yang diambilnya dapat menekan angka penyebaran Covid-19 di Makassar. Agar pemulihan ekonomi dan adaptasi sosial di Kota Makassar bisa segera dijalankan tanpa adanya virus yang menggangu.