Selasa, 25 Mei 2021 19:02
Penyuluhan stunting yang digelar Pokja IV PKK Parepare, Senin (24/5/2021) kemarin.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, PAREPARE - PKK Kota Parepare berkolaborasi pemerintah kota berhasil menurunkan kasus stunting">stunting (tengkes) atau gagal tumbuh akibat kurang gizi kronis pada anak usia kurang dari lima tahun.

 

Penurunan angka tersebut lantaran masifnya penyuluhan yang dilakukan PKK Parepare melalui Pokja IV bekerja sama OPD terkait, seperti Dinas Kesehatan, RSUD Andi Makkasau, dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A).

Penurunan angka stunting tersebut diungkap Ketua PKK Parepare, Erna Rasyid Taufan, saat membuka penyuluhan stunting secara virtual yang digelar Pokja IV PKK Parepare, Senin (24/5/2021) kemarin.

Baca Juga : Hadiri Peringatan Harganas, Sekda Sulsel Jufri Rahman Ajak Kolaborasi Atasi Stunting

Erna menyebutkan, pada 2013 angka stunting di Parepare yaitu 39,6 persen, terakhir 2018 menurun menjadi 23,3 persen.

 

“Alhamdulillah lima tahun dari 2013 ke tahun 2018 diperoleh data bahwa sisa angka stunting di Parepare 23,3 persen. Semoga ini menjadi penyemangat dari kader PKK untuk lebih giat di tengah masyarakat untuk memberikan pendidikan, memberikan sosialisasi tentang bahaya stunting ini," ujar Erna Rasyid Taufan.

Ketua Pokja IV PKK Parepare, dr. Renny Anggraeny Sari, menguraikan bahwa pencegahan stunting di Parepare secara terintegrasi melibatkan seluruh kader PKK Kecamatan dan Kelurahan.

Baca Juga : Program CSR KALLA Desa Bangkit Sejahtera Cegah Stunting Raih Penghargan dalam Nusantara CSR Award 2024  

Hal ini, kata dia, menjadi bukti bahwa kader PKK sangat antusias menerima materi sebagai upaya pelibatan diri untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat utamanya, dalam pencegahan stunting.

“Dengan adanya kader-kader PKK ini sebagai jembatan untuk membantu pemerintah mengatasi masalah kesehatan yang ada di kota Parepare, utamanya stunting,” ucap dr. Renny, sapaan Direktur RSUD Andi Makkasau Parepare ini.

Penulis : Hasrul Nawir