RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Kubangan bekas galian Stadion Mattoanging memakan korban. Dua orang ditemukan tenggelam dan meninggal dunia, Minggu (23/5/2021).
Pantau Rakyatku di lokasi, sebenarnya telah dipasangi kawat berduri dan papan wicara supaya tidak ada yang datang kekubangan itu. Namun, ada saja yang nekad menerobos masuk untuk berenang.
Tidak hanya itu, warga sekitar pun telah berulang kali melarang anak-anak untuk masuk kekubangan itu. Hanya, anak-anak di sana tidak menghiraukannya.
Baca Juga : Tim SAR Dikerahkan Cari Nelayan yang Hilang di Perairan Luwu
Salah seorang warga yang biasa melarang anak-anak untuk masuk berenang yaitu Daeng Bacce yang biasa dipanggil BC.
BC menceritakan, dirinya telah berulang kali menegur anak-anak di sana, tapi malah orang tuanya datang memaki-makinya. Dia pun merasa kecewa dan tidak enak untuk menegur lagi.
"Waktu itu hari, Pak, dalam sekali musim hujan. Saya jalan anak-anak lihat saya langsung lari. Padahal, saya tidak buru. Saya bilang, 'Dek jangan berenang di sini dalam'. Dia lari keluar datang orang tuanya bilang kenapa kasih begitu anakku. Saya bilang, Pak, lebih bagus saya kasih begini anak-ta daripada tenggelam," kata BC kepada Rakyatku.
Baca Juga : Pensiunan BUMN Ditemukan Meninggal di Danau Balang Tonjong
Daeng Bacce pun telah melakukan berbagai cara supaya tidak ada yang datang berenang di kubangan tersebut.
"Oli-mi sudah saya kasih, kasih kotoran, tetap turun. Bayangkan waktu dalam dalamnya ini, Pak, saya beli oli berapa ratus ribu itu saya tumpah turun (di kubangan), ih besok turun lagi," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, dua remaja meninggal dunia setelah ditemukan tenggelam di kubangan bekas Stadion Mattoanging, yakni Fajri (15) dan Adli (13).